Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK masyarakat menganggap antibiotik sebagai obat manjur yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. Namun, itu pemikiran keliru yang harus diluruskan. Pasalnya, antibiotik merupakan zat kimia yang membunuh atau menghambat penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan resistensi. Ironisnya, resistensi antimikroba atau antimicrobal resistance (AMR) telah dinyatakan sebagai salah satu permasalahan kesehatan paling mengancam populasi dunia.
Tanpa upaya pengendalian global, pada 2050 diperkirakan AMR menjadi pembunuh nomor 1 di dunia dengan angka kematian mencapai 10 juta jiwa. Adapun, tingkat kematian tertinggi diperkirakan terjadi di kawasan Asia.
Saat ini, setiap tahunnya sebanyak 25 ribu nyawa melayang di Eropa, 23 ribu di Amerika Serikat, 38 ribu di Thailand dan 58 ribu bayi di India. Semua itu akibat terinfeksi bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik.
Dari data tersebut, dunia seakan kembali pada zaman saat antibiotik belum ditemukan. Resistensi antibiotik bukan masalah yang akan datang, melainkan tengah dihadapi dan harus ditanggulangi agar dampaknya tidak semakin memburuk.
Dokter Anak Purnamawati Sujud menegaskan antibiotik merupakan sumber daya yang tidak terbarukan, saat ini persediaannya sudah menipis. Sudah semakin banyak bakteri yang menjadi kebal dan tidak lagi mempan dengan antibiotik yang tersedia.
Jika akses terhadap antibiotik sudah tidak ada lagi, beban infeksi akan semakin berat untuk ditanggung dan layanan kesehatan pun akan sangat mahal dengan hasil tidak efektif.
"Kita harus bertindak mengendalikan antibiotik. Resisten antibiotik adalah masalah sangat serius yang dihadapi seluruh dunia. Orang yang kebal terhadap antibiotik disebut superbugs. Orang yang terinfeksi superbugs sangat sulit disembuhkan dan memakan biaya mahal bahkan bisa menyebabkan kematian," kata Purnamawati di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Resistensi antibiotik berawal dari pemberian antibiotik pada penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti batuk pilek, influenza dan diare tanpa darah.
Dalam hal ini, Purnamawati menegaskan penggunaan antibiotik hanya diperlukan saat pasien terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti pneumonia, TBC, gonorrhoea, salmonellosis dan TBC.
"Makin sering konsumsi antibiotik, makin banyak bakteri yang resisten antibiotik. Bakteri juga punya kemampuan untuk survive. Secara alamiah dia mengubah dirinya supaya selamat. Makanya perlu dikontrol ketat," ucapnya.
Baca juga: Antibiotik Perparah Flu
Purnamawati menyebut belum ada obat lain yang terbukti mampu menangkal bakteri seperti antibiotik. Karenanya, penggunaan antibiotik perlu dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan bencana pada kehidupan manusia di kemudian hari.
Saat ini, regulasi mengenai penggunaan serta penyebaran antibiotik telah diatur oleh Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan. Namun begitu, perlu adanya penegakan aturan di masyarakat luas.
"Kalau peraturan ada, antibiotik guideline. Tapi kita memang perlu pengawasan ketat di lapangan. Karena masalahnya kompleks ya, ada sisi ekonomis juga yang diperhatikan apotek dan lain-lain," pungkasnya.
Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat luas, antibiotik bukan lah obat dewa yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, penggunaan antibiotik juga harus diperhatikan seperti dikonsumsi sesuai resep dokter dan tidak boleh disimpan untuk digunakan kemudian hari.(OL-5)
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Sebelum mengonsumsi obat cacing, yuks pahami dulu risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Polri mengungkap fakta baru dalam penyitaan ribuan botol obat perangsang. Itu dijual ke kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
ADA sejumlah faktor risiko penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Contohnya, faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.
Mengatasi batuk tidak selalu memerlukan obat-obatan kimia. Beberapa bahan alami terbukti efektif untuk meredakan batuk.
DIBANDING rumah sakit swasta, puskesmas di Indonesia dinilai tidak sembarangan memberikan antibiotik.
ANAK merupakan pihak paling terpapar pada pelayanan yang tidak perlu atau overtreatment di pelayanan kesehatan. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Yayasan Orang Tua Peduli Purnamawati Sujud.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya kontaminasi paracetamol dan amoxilin di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu di Jawa Barat.
Kerja sama ini menjadi salah satu contoh dan ke depannya bisa menjadi model di Indonesia untuk pengembangan obat-obatan dan vaksin.
Penderita otitis media (radang telinga tengah) hanya akan diberikan antibiotik bila penyakit tersebut sudah dikategorikan kronik dan terbukti terinfeksi oleh suatu bakteri.
Penelitian yang diterbitkan menemukan pasien di Inggris dan Uni Eropa menghadapi kekurangan obat vital seperti antibiotik dan obat epilepsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved