Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTRIS Faradina Mufti membagikan pengalamannya menjadi seorang ibu sekaligus menjalanibagikan pengalaman jadi seorang ibu sekaligus berkarier di dunia film.
Faradina mengungkapkan, sebelum menikah, dirinya terbiasa dengan mobilitas yang tinggi, selalu mandiri dalam melakukan segala hal. Namun, setelah menikah dan menjadi seorang ibu, segalanya berubah.
Faradina mengaku merasa harus memperhatikan kesehatan dan kondisi fisiknya yang mungkin tertentu, serta tidak dapat terlibat dalam proyek film karena tidak memungkinkan bagi ibu hamil.
Baca juga : Faktor Signifikan yang Membuat Anak Bahagia
"Aku tuh tidak bisa berdiam diri, karena memang dari sebelum menikah aku selalu nyetir sendiri, kalau ada kerjaan pergi sendiri, kemanapun pergi sendiri, dan itu mobilitasnya lumayan tinggi banget," kata Faradina, dikutip Senin (25/3)
"Begitu menikah, aku tidak bisa ngapa-ngapain dengan artian harus menjaga kesehatan, kondisi fisik yang mungkin tertentu, dan tidak semua film bisa kan karena tidak mungkin ya ibu hamil," lanjutnya.
Meskipun pada awal kehamilan masih sempat melakukan syuting, setelahnya, kesempatan kerja mulai berkurang drastis.
Baca juga : Emily Blunt Rehat Sejenak dari Dunia Akting
Faradina merasa harus mengikhlaskan untuk istirahat selama kehamilan demi pertumbuhan anaknya. Bahkan setelah melahirkan, keputusan untuk tidak mengambil pekerjaan juga didasari oleh keinginannya untuk tidak meninggalkan pertumbuhan anaknya sedikitpun.
"Walaupun memang pas pertama awal kehamilan masih sempet shooting, sampai aku bilang kayanya masih bisa deh sebelum perutnya kelihatan cuma Tuhan berkehendak lain ya kayanya, tidak ada sama sekali yang dapet kerjaan, padahal ada tuh yang kaya ngajak projek ini itu, tiba-tiba tidak jadi. Jadi, yaudah kayanya harus ikhlas nih untuk istirahat selama kehamilan, mau gamau berkegiatan di rumah," ungkapnya.
Meskipun begitu, Faradina masih merasa tertarik dengan kesempatan kerja yang mungkin muncul. Namun, dia tidak mau melakukannya setengah-setengah.
Baca juga : Zero-Dose Imunisasi Anak Ditargetkan Berkurang 25% pada 2024
Baginya, jika dia memutuskan untuk kembali bekerja, dia ingin memilih proyek yang benar-benar layak dari segala sisi dan aspek.
Peran suami Faradina juga sangat besar dalam mendukungnya, namun dia juga menegaskan pentingnya untuk tidak mengabaikan tugasnya sebagai seorang ibu.
"Balik lagi peran suami sangat besar, dia sangat mendukung, tapi tidak mau keinginan aku mengurus anak jadi terbengkalai gitu. Katanya jangan terburu-buru, pikirin dulu aja, kesempatan akan selalu ada kok, sabar aja. Dia selalu kaya gitu," ujar Faradina.
Dengan begitu, meskipun merasa tertarik untuk kembali bekerja, Faradina masih harus mempertimbangkan dengan matang apakah keputusan tersebut memungkinkan untuk dilakukan tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga dan anak-anaknya yang masih membutuhkan perhatian ekstra. (Ant/Z-1)
Siksa Kubur tampil sebagai film Indonesia satu-satunya di program Mad MaxX BIFAN 2024.
Film Siksa Kubur yang dibintangi Faradina diputar di BIFAN 2024 yang berlangsung di Bucheon, Korea Selatan, 4 - 14 Juli 2024.
Faradina memainkan peran sebagai Sita. Sita adalah seorang anak yang mencari jawaban besar atas pertanyaan besar dalam hidupnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved