Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 20,84 miliar pada Juni 2024 secara month to month (mtm). Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan Mei 2024, meski masih tumbuh 1,17% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Turunnya ekspor Indonesia didorong oleh sektor non-migas seperti komoditas bijih logam serta terak dan abu yang turun 98,32% dengan andil terhadap ekspor nonmigas 4,57%. Begitu juga logam mulia dan perhiasan permata yang turun 45,76% dengan andil ekspor nonmigas 1,97%, serta nikel turun 25,20% dengan andil ke ekspor nonmigas sebesar 0,96%.
Pengamat ekonomi Yanuar Rizky menilai setidaknya ada dua faktor penyebab ekspor Indonesia turun di bulan Juni 2024. Pertama faktor eksternal yaitu melemahnya ekonomi Tiongkok, sehingga turut berdampak pada sektor perdagangan di kawasan.
Baca juga : Batam Sumbang 76% Kegiatan Ekspor Provinsi Kepri
"Dari sisi output melemahnya ekonomi Tiongkok sebagai mitra dagang ekspor," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (15/7).
Faktor kedua yakni faktor internal karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini berdampak pada harga bahan baku impor yang cukup tinggi.
"Dari sisi input naiknya biaya impor bahan baku akibat pelemahan nilai tukar," imbuhnya.
Baca juga : Kabar Optimis dari Pelindo 3: Kinerja Positif di Tengah Pandemi
Lebih lanjut, kata Yanuar, turunnya ekspor Indonesia bisa berdampak ke berbagai sektor. Pendapatan Indonesia akan berkurang, sementara kebutuhan impor di tengah melemahnya nilai tukar rupiah kian memberatkan ekonomi.
"Dampaknya, ya mengarah ke PHK," tambahnya.
Meski demikian, neraca perdagangan Indonesia sejauh ini masih surplus. Di Juni 2024, Indonesia mengalami surplus US$2,39 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,43 miliar, meski tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,04 miliar.(Z-8)
Kerja sama ini dinilai membawa prospek cerah pada pengembangan budidaya lobster, serta memperbesar peluang Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok lobster dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan kerja sama pengembangan budidaya lobster dengan Vietnam untuk kepentingan nasional.
Perubahan cuaca menyebabkan tangkapan ikan tak menentu. Di sisi lain, benur jumlahnya lebih banyak dan lebih bernilai ekonomi tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Juni 2024 sebanyak 5,4 juta orang. Angka tersebut naik 2,8% dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
NELSON Mandela, seorang revolusioner anti-apartheid di Afrika Selatan, pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved