Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/12) berpotensi menguat seiring melandainya Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE) Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka melemah 1,50 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.079,24. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,37 poin atau 0,04 persen ke posisi 929,66.
"Hari ini IHSG berpotensi menembus 7.100, seiring dengan kenaikan signifikan Dow Jones karena inflasi AS terkendali. Level<em> support IHSG berada di 7.000- 7.040, dan level resist IHSG berada di 7.100- 7.130," ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman seperti dilansir dari Antara.
Dari mancanegara, data pengeluaran pribadi warga AS atau PCE Price Index melandai ke level 3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2023, dari sebelumnya 3,4 persen (yoy) pada November 2023.
Baca juga:
> BI: QRIS Selamatkan Indonesia dari Krisis saat Pandemi Covid-19
> Prospek Ekonomi Global Mulai Bersinar di 2025
Angka itu membuat para investor menyimpulkan bahwa bank sentral AS The Fed kemungkinan telah selesai menaikkan suku bunga acuannya.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) periode November 2023, yang mana secara historis inflasi secara bulanan akan meningkat mulai November hingga akhir tahun.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 35,59 poin atau 0,11 persen ke 33.451,30, indeks Hang Seng melemah 61,89 poin atau 0,36 persen ke 16.980,99, indeks Shanghai melemah 7,91 poin atau 0,26 persen ke 3.021,76, dan indeks Straits Times menguat 15,01 poin atau 0,49 persen ke 3.088,00. (Z-6)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved