Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (22/11) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor infrastruktur.
IHSG ditutup melemah 54,84 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.906,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,12 poin atau 0,34 persen ke posisi 912,59.
"Bursa Asia bergerak melemah, pasar tampaknya merespon terkait risalah pertemuan The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Dalam risalah pertemuan The Fed, para peserta rapat terus menilai bahwa kebijakan moneter harus dijaga cukup ketat agar inflasi dapat kembali ke sasaran sebesar 2 persen dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, pasar menilai risalah tersebut memberikan sinyal bahwa The Fed masih akan menggunakan kebijakan moneter yang ketat.
Dengan indikasi The Fed menggunakan tool kebijakan moneter yang restriktif, akan memberikan kemungkinan kecil The Fed akan memangkas suku bunga acuannya.
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 22-23 November 2023, tentunya keputusan akan arah kebijakan moneter BI dinantikan oleh pasar setelah hasil risalah The Fed yang cenderung kebijakan moneter yang restriktif.
Baca juga:
> DPRD DKI Pertanyakan Konsep Revitalisasi Terminal Blok M
> BEI Sebut IHSG Selalu Bertumbuh Saat Tahun Politik
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,66 persen, diikuti sektor kesehatan yang naik sebesar 0,44 persen.
Tiga sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 5,44 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor transportasi dan logistik yang masing- masing turun sebesar 2,52 persen dan 1,11 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRIN, CITY, JARR, PSDN dan EDGE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PTMP, MDKA, PGEO, CARE dan STRK.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.028.165 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,53 miliar lembar saham senilai Rp8,56 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 355 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 97,69 poin atau 0,29 persen ke 33.451,80, indeks Hang Seng menguat 0,70 poin atau 0,00 persen ke 17.734,60, indeks Shanghai melemah 24,32 poin atau 0,79 persen ke 3.043,961 indeks Strait Times menguat 18,58 poin atau 0,60 persen ke 3.114,92. (Z-6)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved