Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/10) diprediksi bergerak fluktuatif seiring dengan pelaku pasar yang 'wait and see' terhadap kondisi politik nasional dan ekonomi global.
IHSG dibuka menguat 8,63 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.750,59. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,84 poin atau 0,20 persen ke posisi 900,85.
"Kami melihat pelaku pasar masih menantikan langkah-langkah yang akan dikampanyekan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Bukan hanya itu, pelaku pasar juga masih mewaspadai potensi kejutan saat masa pendaftaran capres dan cawapres hingga 25 Oktober mendatang," kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Harga Emas Antam Selasa Pagi Rp1,11 Juta per Gram
Dari dalam negeri, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan merilis paket kebijakan untuk merespons situasi perekonomian terkini. Terutama yang disebabkan oleh global yang memburuk dan berdampak ke ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.
Baca juga: TEI 2023 Sambut Investasi Besar di Bidang Perdagangan dan Pendidikan
Sementara bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 318,29 poin atau 1,03 persen ke 30.681,30, indeks Hang Seng melemah 262,26 poin atau 1,53 persen ke 16.909,86, indeks Shanghai melemah 1,21 poin atau 0,04 persen ke 2.938,08, dan indeks Straits Times menguat 4,40 poin atau 0,14 persen ke 3.057,76. (Z-6)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved