Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LAHAN yang terus berkurang serta jumlah petani yang terus menurun menjadi tantangan bagi ketahanan pangan Indonesia. Saat ini, 70 persen petani yang ada di Indonesia berusia di atas 65 tahun.
Permasalahan itu yang membuat Erwin Gunawan mendirikan Gerakan Maju Tani. Menurut Erwin, masalah krisis pangan dunia sudah di depan mata dan tidak bisa diserahkan ke Pemerintah saja.
Menurutnya, masalah ini menjadi masalah bersama yang harus diatasi dengan partisipasi setiap warga Indonesia dan menjadi tanggung jawab semua.
“Oleh sebab itu kami Gerakan Maju Tani ingin melibatkan seluruh anak bangsa utk berkontribusi sekecil apapun itu dalam menyelesaikan masalah ini. Dengan adanya masalah lahan terbatas, jumlah petani berkurang tentu akan memengaruhi ketahanan pangan. Karena itu Gerakan Maju Tani ini mengajukan konsep Meta Farming di mana semua orang bisa menjadi petani meski tidak memiliki lahan,” kata Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9).
Baca juga : Swiss German University dan Osaka University Gelar Kuliah Umum Teknologi dan Pangan
Erwin mengungkapkan, Meta Farming memanfaatkan teknologi untuk membantu orang-orang yang berminat untuk menjadi petani. Rencananya, konsep Meta Farming ini akan disampaikan Gerakan Maju Tani kepada Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Senin (11/9/2023) di Kantor KSP, Jakarta.
Meta Farming adalah platform daring yang membuat semua orang bisa terlibat dalam pertanian. Melalui aplikasi ini, mereka yang tertarik untuk bertani bisa bercocok tanam di lahan yang sudah disiapkan oleh Meta Farming.
Baca juga : Kementan Usulkan Anggaran Rp 2,56 Triliun Untuk Kembangkan Food Estate dan KSPP
“Contoh GREENS yang memiliki aplikasi Meta Farming punya lahan pertanian dengan smart control agriculture di mal atau juga restoran bikin ladang pertanian yang kita sebut green pod bertanam di dalam restoran. Jadi, anak muda yang ingin bertani di Meta Farming bisa belajar cara bertani mulai dari membeli bibit hingga memanen hasilnya yang nantinya akan bagi hasil dengan pemilik aplikasi,” jelas Erwin.
Tujuan utama dari Gerakan Maju Tani dengan konsep Meta Farming ini adalah menginspirasi generasi muda untuk mau menjadi petani dan juga pihak lain yang tertarik untuk bertani namun tidak tahu caranya.
Erwin menambahkan, Gerakan Maju Tani berharap Ketua Umum HKTI yang juga Ketua KSP Moeldoko memberikan dukungan kepada Gerakan Maju Tani untuk menyosialisasikan konsep Meta Farming.
“Gerakan ini bukan hanya difokuskan di Jakarta tapi juga di kota-kota lain di Indonesia. Kami berharap semakin banyak yang mau bergabung dengan Gerakan Maju Tani dan mau bertani dengan konsep meta farming. Upaya ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah petani muda di Indonesia,” jelas Erwin.
Selain Erwin Gunawan dari GREENS, Gerakan Maju Tani diinisiasi oleh tujuh orang lainnya yaitu: James Rayawan dari Hyoshi Farm, Edlin Prabawa dari Satria Group Farm, Andro Tunggul Namureta, Lantip Kurniawan dari Jalantara Tirtamarta Hidroponik, Nur Rohman, Alpukat Farmer, Chooirul Ibnur Fajar dari Agrobersama serta Ardito Hartawan dari Hydrofarm.
Berdasarkan hasil survei Jakpat, hanya 6 dari 100 generasi Z berusia 15-26 tahun yang ingin bekerja di bidang pertanian. Ada sejumlah alasan mengapa banyak generasi Z yang tak ingin bekerja di bidang pertanian antara lain pendapatan kecil, penuh risiko dan tidak menjanjikan.
Rendahnya minat pemuda bekerja di sektor ini pun membuat Indonesia harus puas berada di urutan keenam negara dengan proporsi tenaga kerja pertanian tertinggi di Asia Tenggara.
Menurut ASEAN Statistics Division, proporsi tenaga kerja pertanian di Indonesia sebesar 29,8% pada 2020. Posisi Indonesia berada di bawah Kamboja dengan proporsi tenaga kerja pertanian sebesar 32.1%. Sedangkan, Myanmar menjadi negara yang memiliki proporsi tenaga kerja pertanian paling tinggi di Asia Tenggara, yakni 48,9%. (Z-5)
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Dalam gelaran ini juga dipamerkan hewan sumber daya genetik asli Jawa Barat yaitu Domba Garut, Sapi Pasundan, dan Ayam Sentul.
WAKIL Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.
Kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Cianjur selalu terpenuhi setiap tahun
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved