Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan Senin (31/7). IHSG naik ditopang sentimen dari laju bursa saham global yang menunjukkan perbaikan.
IHSG hari ini naik 0,23 persen ke level 6.913 pada pembukaan perdagangan. Volume perdagangan tercatat sudah sebesar 1,7 miliar.
Analis Mirae Sekuritas Robertus Hardy menuturkan investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp727 miliar pada pekan lalu. Masuknya dana asing diharapkan bisa mendorong laju Indeks.
Baca juga: Seharian di Zona Merah, IHSG Ditutup Menguat
Pekan ini investor domestik masih akan menantikan data inflasi Juli yang diperkirakan melandai ke 3,1 persen dari 3,5 persen bulan sebelumnya. Inflasi inti 2,5 persen dari 2,6 persen.
Sementara itu, Indeks saham AS ditutup pada level tertingginya tahun ini pada akhir pekan lalu karena investor meyakini The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga.
Saham-saham AS berakhir lebih tinggi pada Jumat setelah data inflasi baru yang diawasi ketat oleh Federal Reserve mengonfirmasi tekanan inflasi terus mereda.
Baca juga: Peningkatan Rating Indonesia oleh R&I Beri Kepercayaan Investor untuk Masuk
Melansir Xinhua, Sabtu (29/7), Dow Jones Industrial Average naik 176,57 poin atau 0,50 persen menjadi 35.459,29. Lalu, S&P 500 bertambah 44,82 poin atau 0,99 persen menjadi 4.582,23. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 266,55 poin atau 1,90 persen menjadi 14.316,66.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir hijau, dengan layanan komunikasi dan kebijakan konsumen memimpin kenaikan dengan naik masing-masing 2,30 persen dan 1,85 persen. (Medcom/Z-6)
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved