Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/7) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 51,62 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.896,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,01 poin atau 1,03 persen ke posisi 959,27.
"Di akhir perdagangan, pergerakan IHSG melemah, sementara regional Asia bergerak menguat sehubungan optimis pelaku pasar Tiongkok akan banyak memberikan stimulus, sebagai upaya mengangkat pemulihan ekonominya, serta memperkuat ekspektasi pasar bahwa pihak berwenang akan melonggarkan kebijakan lebih lanjut," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: IHSG Masih Berpeluang Menguat
Hal tersebut dilandasi oleh rilisnya data profit earned Tiongkok yang mengalami kontraksi 16,8 persen year on year (yoy) menjadi 3.388,46 miliar Yuan Tiongkok pada Juni 2023.
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar juga menggarisbawahi, yang mana International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen pada 2024, atau lebih rendah 0,1 persen dari proyeksi IMF sebelumnya, yang sebesar 5,1 persen.
Baca juga: IHSG Terus Mendekati Level 7.000
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 222,89 poin atau 0,68 persen ke 32.891,19, indeks Hang Seng menguat 273,96 poin atau 1,41 persen ke 19.639,10, indeks Shanghai melemah 6,36 poin atau 0,20 persen ke 3.216,67, dan indeks Strait Times menguat 32,46 poin atau 0,98 persen ke 3.337,42. (Z-6)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved