Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Nindyo Pramono mengatakan rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan perusahaan.
Menurut dia, PHE bisa sejajar dengan perusahaan minyak dan gas (migas) milik asing seperti Chevron dan Petronas. Bahkan, juga bisa sejajar dengan Singtel, perusahaan komunikasi terbesar Singapura.
Baca juga: PHE Genjot Eksplorasi Hulu Migas Jaga Ketahanan Energi Nasional
"Aksi pelepasan saham ke publik ini menandakan bahwa entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/6).
Ia melanjutkan, begitu perusahaan maju dan go public maka membutuhkan struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang.
Sejumlah perusahaan BUMN nasional, tambahnya, juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO, salah satunya PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang maju pesat setelah masuk bursa saham.
"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerja sama dengan perusahaan asing," katanya.
Perusahaan-perusahaan publik, lanjutnya, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat, sebab sebelum menjual saham ke publik perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies.
Selain itu, imbuh Nindyo, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca juga: Ibas: PHE Berperan Besar Menjaga Ketahanan Energi Nasional
Di sisi lain, Nindyo juga mengatakan publik tak perlu khawatir sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.
"Untuk melindungi kepentingan negara, pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan IPO akan terlaksana tahun ini.
Namun demikian, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury belum dapat mengungkapkan waktu pasti PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Untuk PHE kita menunggu timing (waktu) yang tepat," ujarnya saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta.
Menurut Pahala, penentuan waktu IPO yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil optimal.
Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5%-10% saham saat IPO. (Ant/S-2)
Pro dan kontra juga akan terjadi dikalangan internal sendiri dimana sebagian dari pemuda-pemuda ormas ini yang masuk serta aktif di lembaga non pemerintah dibidang lingkungan.
Dengan hasil praperadilan PS ini konsekuensi yang diterima adalah harus adanyanya audit investigasi pada penyidikan maupun oknum Polres Cirebon maupun Polda Jabar yang terlibat dan atasannya
Meskipun pembubaran BUMN dapat jadi solusi akhir untuk menghentikan kebocoran keuangan negara dan mengalihkan sumber daya ke sektor yang lebih produktif, tetap harus dilakukan hati-hati.
Masyarakat yang memiliki dana lebih untuk tetap melakukan investasi menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ujang juga menyinggung bahwa PPP salah berstrategi saat memberikan dukungan pada Pemilu Presiden 2024. Diketahui, PPP mendukung pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Ide di balik DTKS adalah profil penduduk Indonesia yang berada dalam standar ekonomi 40% terendah.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved