Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERISET dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai ada potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tak akan berkinerja optimal di tahun depan. Itu menurutnya menjadi alasan diturunkannya batas bawah asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 dari 5,3% menjadi 5,1%.
"Saya kira ada pos-pos yang dinilai pertumbuhannya tidak akan setinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya dan tentu ini perlu di mitigasi," ujarnya saat dihubungi, Jumat (9/6).
Perubahan asumsi pertumbuhan batas bawah itu menurutnya dilakukan berdasarkan kalkulasi ulang yang dilakukan pemerintah dan DPR melalui Panitia Kerja (Panja). Besar kemungkinan, perubahan itu didapat dari asumsi kinerja pos-pos pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 2024 Diubah Berkisar 5,1%-5,7%
Pos dari investasi dinilai menjadi yang paling potensial mengalami pertumbuhan yang kurang optimal. Setidaknya, kata Yusuf, ada dua kemungkinan yang menjadi sebab. Pertama, dari proses investasi tersebut. Kedua, berkaitan dengan tahun politik. Karenanya, pemetaan untuk memitigasi dan mengantisipasi kurang optimalnya kinerja investasi perlu dilakukan oleh pengambil kebijakan.
"Kalau masalahnya ada karena proses investasi itu sendiri, maka seharusnya pemerintah menginventarisir masalah-masalah yang bisa menghambat realisasi investasi di tahun depan," tutur Yusuf.
Baca juga: Melambat, Bank Dunia Koreksi Pertumbuhan Ekonomi Menjadi 2,1% pada 2023
Di saat yang sama, dengan asumsi kurang optimalnya investasi di tahun depan, maka pemerintah juga harus mencari cara mendorong sumber pertumbuhan ekonomi lainnya.
"Misalnya dengan mendorong belanja pemerintah yang lebih besar untuk mengakomodasi target pertumbuhan ekonomi dan memberikan stimulus kepada konsumsi rumah tangga untuk bisa juga tumbuh lebih tinggi," sambung Yusuf.
Diketahui sebelumnya, Komisi XI DPR dan pemerintah menyepakati perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 dari 5,3% hingga 5,7% menjadi 5,1% hingga 5,7%. Tingginya potensi risiko ekonomi global disebut menjadi salah satu alasan perubahan tersebut.
Meski batas bawah asumsi pertumbuhan diubah, parlemen dan pihak eksekutif tak serta merta mengubah batas atas dari asumsi pertumbuhan itu. Yusuf mengatakan, lebarnya jarak asumsi tersebut bakal mempengaruhi kinerja APBN di tahun depan.
"Tentu target ataupun range pertemuan ekonomi yang relatif lebar itu juga akan ikut mempengaruhi asumsi makro yang lain baik itu nilai tukar, imbal hasil surat utang, hingga inflasi, sehingga seharusnya memang ada penyesuaian dari asumsi makro yang lain untuk mengakomodir perubahan pada range target pertumbuhan ekonomi," pungkas dia. (Mir/Z-7)
Kinerja perekonomian Indonesia tersebut, terhitung masih lebih baik dibandingkan dengan Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Jerman dan Arab Saudi.
Pada bulan Juli 2023 Indonesia ditetapkan menjadi negara upper middle income, berada di level sama dengan sesama di kawasan ASEAN yakni Thailand dan Malaysia
Pemerintah terus berupaya untuk menyikapi konstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif.
STATUS Indonesia kembali naik menjadi negara berpendapatan menengah atas tak akan menjamin kinerja pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun berikutnya. Sebab, perubahan status
Hal ini tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 yang sedang disusun.
UU Cipta Kerja merupakan sebuah instrumen deregulasi dan debirokratisasi.
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
Indonesia mempunyai hubungan sejarah yang panjang dengan negara-negara Teluk seperti Saudi Arabia, Ini Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Oman, dan Kuwait.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved