Asosiasi Ojol Minta Dipermudah Dapat Insentif Motor Listrik

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, menyambut baik kebijakan insentif untuk pembelian motor listrik baru dan konversi motor listrik yang akan digulirkan pemerintah pada, Senin (20/3). Ia berharap adanya kemudahan untuk mendapatkan bantuan pemerintah tersebut khususnya bagi driver ojek online (ojol).

Kemudahan yang dimaksud seperti pemberian fasilitas kredit untuk mengonversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik atau membeli motor listrik yang baru. Igun mengatakan selama ini mayoritas pengemudi atau driver ojek online (ojol) membeli motor konvensional dengan fasilitas kredit.

"Kebijakan ini kami pandang positif. Kalau bisa dipermudah proses pengajuan kredit di lembaga penyedia fasilitas kredit," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (8/3).

Baca juga: Insentif Konversi Motor Listrik Dimulai Maret

Kemudahan lain yang diminta asosiasi ojol itu ialah penambahan infrastruktur kendaraan listrik seperti memperbanyak tempat pengisian daya atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

"Sepeda motor BBM kan banyak disediakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), tapi yang SPBKLU masih sangat kurang. Ini bisa diperbanyak lagi untuk memudahkan teman-teman ojol," jelasnya.

Igun pun setuju jika pengendara ojol menjadi prioritas mendapatkan insentif kendaraan listrik yang ditetapkan sebesar Rp7 juta per unit untuk 200 ribu unit sepeda motor listrik baru dan Rp7 juta per unit untuk konversi motor listrik dengan target 50 ribu unit sepeda motor BBM.

"Jadi, bukan cuma besaran bantuan saja, tapi pengembangan infrastruktur kendaraan listrik juga perlu didorong. Minat dari teman-teman ojol ini cukup besar sebenarnya beralih ke motor listrik," pungkasnya.
 

(Z-9)