Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKONOMI Indonesia diperkirakan akan mampu bertahan di tengah ancaman suramnya perekonomian global. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan moneter dan fiskal yang adaptif.
Hal itu disampaikan Ekonom Bank Permata Joshua Pardede di Jakarta, hari ini. “Fiskal kita disiplin, dimana tahun depan defisit akan kembali ke 3%,. Sementara negara lain berjibaku dengan tingkat utang yang tinggi. Dengan pengelolaan utang yang relatif baik, dengan kebijakan moneter yang tidak seagresif Amerika. Tambahan postur ekonomi kita sendiri sangat didorong konsumsi rumah tangga,” kata Joshua.
Konsumsi rumah tangga berkontribusi lebih dari 50% dari total PDB nasional. Kemudian penopang berikutnya adalah ekspor. “Artinya saat ekonomi dunia melambat, ekspor akan melambat, tetapi fakta kontribusi ekspor tidak besar daripada konsumsi,” ungkap Joshua. Maka dari itu pekerjaan rumah pemerintah untuk menjaga konsumsi masyarakat.
“Saya kira, asal konsumsi kita tetap terjaga, pemerintah memprioritaskan belanja belanja untuk mendukung daya beli masyarakat, untuk mendukung pelaku UMKM yang notabene adalah backbone ekonomi kita sendiri,” jelas Joshua. Dengan kekuatan ekonomi domestik dan kebijakan pemerintah yang tepat, Indonesia diperkirakan tidak akan terlalu dalam masuk dalam resesi global.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia akan mampu menghadapi ancaman krisis ekonomi global.
“Indonesia faktor eksternalnya masih sangat kuat. Sehingga Indonesia tidak termasuk dalam negara yang rentan terhadap masalah keuangan. “ kata Menko Airlangga.
Baca juga: Sinergi Dibutuhkan untuk Perkuat Fondasi Perekonomian
Namun Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan bahaya Perfect Storm, tantangan 5C yaitu Covid-19 yang belum selesai, conflict Ukraina yang berkepanjangan, climate change atau perubahan iklim, commodity price yang melonjak, dan cost of living dampak dari inflasi.
Hal senada diungkapkan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memprediksi kondisi ekonomi Indonesia masih bisa bertahan menghadapi ancaman resesi global. Pasalnya, konsumsi rumah tangga menempati porsi lebih besar dalam ekonomi Indonesia. Hal itulah yang mampu membantu mengatasi pelemahan ekonomi akibat faktor global.
"Ekonomi kita masih cukup terjaga karena 50 persen lebih ekonomi kita ditopang oleh ekonomi domestik. Makanya dengan permintaan masyarakat yang tinggi, pertumbuhan ekonomi kita masih di kisaran 5 persen," terangnya.
Daya beli
Meski demikian, ekonomi domestik bisa menjadi bumerang bagi Indonesia jika daya beli masyarakat menurun. Padahal, menurut Nailul, tidak mudah memulihkan daya beli masyarakat ketika sudah terlanjur jatuh. Pemerintah pun diminta menjaga inflasi inti agar tidak melonjak terlalu tinggi.
"Namun demikian, jika daya beli masyarakat terpukul, bisa lama pulihnya karena pemulihan daya beli ini cukup lama dibandingkan ekspor-impor kita. Makanya dari awal disampaikan perlu menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga tingkat inflasi, terutama inflasi inti," tegasnya.
Nailul mengingatkan pemerintah untuk menahan inflasi sebisa mungkin tidak melebihi 10%. Karena dampak susulannya akan sangat berbahaya bagi konsumsi rumah tangga yang menopang perekonomian Indonesia.
"Jika inflasi menggila sampai ke angka dua digit, bisa berbahaya bagi konsumsi rumah tangga," terusnya.
Menurutnya, meski ekonomi Indonesia sekarang masih dalam tahap yang aman, pemerintah sudah harus menyiapkan strategi jitu untuk mengendalikan inflasi ke depan ketika kondisi ekonomi global semakin buruk.
"Makanya kalo dengan tingkat inflasi sekarang, pemerintah masih berani bilang aman. Padahal tidak aman banget, terkait masalah inflasi," pungkasnya.(***)
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat, dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh.
PADA akhir April lalu, dana moneter internasional (IMF) merilis data perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2025 masing-masing sebesar 3,2%.
Kondisi ekonomi dan keuangan global sangat memengaruhi ekonomi nasional.
Microsoft Corporation mengumumkan akan berinvestasi sebesar US$ 1,7 miliar (sekitar Rp27,66 triliun, kurs Rp16.284,35 per dolar AS) selama empat tahun ke depan
Bank Syariah Indonesia berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Presiden Joko Widodo menyambut baik rilis Badan Psuat Statistik terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2024. Menurutnya, angka 5,11% adalah hasil yang baik.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Optimisme juga didasari dari Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5%.
Data resmi bulanan pada Rabu (13/3) menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,2% menyusul penurunan tipis 0,1% pada bulan Desember
Inflasi Jepang melambat kurang dari yang diharapkan menjadi dua persen pada Januari. Ini mencapai target bank sentral.
EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan. Jadi kalau harga bahan pangan naik, mengurangi daya beli
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved