Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Menko: Ekonomi Tumbuh Bagus Seiring Membaiknya Penanganan Covid-19

Mediaindonesia
16/9/2022 20:58
Menko: Ekonomi Tumbuh Bagus Seiring Membaiknya Penanganan Covid-19
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (dua dari kiri) didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (paling kiri)(ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi relatif bagus dalam tiga kuartal Indonesia, dengan tumbuh rata-rata di atas 5 persen dan inflasi 4,9 persen, seiring membaiknya penanganan pandemi COVID-19.

"Setelah lepas dari COVID-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif bagus dalam tiga kuartal Indonesia ini," kata Airlangga dalam acara "Srawungan Sanak Mangkunegaran" di Solo, Jawa Tengah, hari ini.

Airlangga Hartarto mengatakan membaiknya penanganan pandemi COVID-19 terlihat dengan kegiatan masyarakat seperti acara Yaa Qowiyyu atau upacara tradisi sebar apem di Jatinom Klaten yang dihadiri lebih dari 30.000 orang masyarakat.

Hal tersebut, kata Airlangga, menunjukkan bahwa masyarakat sudah kangen kegiatan-kegiatan yang kemasyarakatan dan tentunya hal ini bisa terus berlanjut karena penanganan pandemi COVID-19 terus berlanjut.

Kondisi itu juga yang membuat tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat terus meningkat, karena memperlihatkan aktivitas ekonomi mulai membaik dan jalanan kembali ramai.

Tingkat konsumsi BBM jenis pertalite dan solar yang meningkat hingga melampaui kuota itu yang membuat pemerintah harus menyesuaikan harga, agar belanja subsidi energi tidak melampaui Rp502 triliun.

Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak kenaikan harga tersebut, pemerintah memberikan bantuan sosial sebesar Rp150.000 selama empat bulan dan mengimbau daerah untuk mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 2 persen untuk menjaga inflasi.

Baca juga: 4,1 Juta Pekerja Terima Bantuan Subsidi Upah

Pemerintah, lanjut Airlangga, juga terus menyediakan pasokan pangan agar harga-harga tetap terjangkau dan inflasi tetap stabil dalam sasaran yang sudah ditetapkan, meski harga BBM mengalami kenaikan.

"Harga beras sekarang relatif terjaga dan stoknya cukup karena produksi 32 juta ton per tahun dan selama tiga tahun kami tidak impor beras lagi sehingga Indonesia swasembada beras. Karena hal ini, bapak Presiden diberikan penghargaan dari The International Rice Research Institute (IRRI)," katanya.

Ia memastikan kondisi tahun depan akan lebih menantang mengingat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir dan kondisi geopolitik di Eropa yang masih diliputi ketidakpastian bisa mempengaruhi harga energi dunia.

"Kami masih mempunyai tantangan karena Indonesia memimpin G20 yang merupakan ekonomi terbesar, jadi Indonesia sudah diperhitungkan oleh dunia. Jadi apa yang dilakukan Indonesia bisa dicontoh oleh negara-negara berkembang lainnya," katanya. (Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya