Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INTERNATIONAL Rice Research Institute (IRRI) meluruskan perihal penghargaan yang diserahkan pada 14 Agustus 2022 lalu, di mana langsung diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Adapun pemberian penghargaan itu sempat dipertanyakan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian pada 31 Agustus 2022. Sudin mempersoalkan teknis dan proses pemberian penghargaan dalam bentuk plakat.
Menurutnya, pembuatan plakat penghargaan tersebut dilakukan di Indonesia. Sehingga, memunculkan persepsi negatif, karena dianggap tidak serius dan hanya akal-akalan semata.
Baca juga: Swasembada Beras, FAO Bangga pada Capaian Indonesia
Perwakilan IRRI untuk Indonesia, Hasil Sembiring, menjelaskan pembuatan plakat sudah melalui mekanisme panjang dan pertemuan berkali-kali sejak beberapa tahun lalu. Hasilnya, IRRI memutuskan untuk membuat plakat di Indonesia, karena mempertimbangkan efisiensi dan mengonvensinya melalui sertifikat plakat.
"Saya tidak mengerti apa yang diributkan DPR. Saya perlu kasih tahu bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan. Sudah melalui pertemuan berkali-kali. Bahkan, terkhir Dirjen IRRI, Jean Balie, diskusi langsung dengan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo)," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/9).
Menurutnya, pembuatan plakat di Indonesia juga didasari pada kondisi dunia mengalami lonjakan kasus covid-19. Sehingga, kantor pusat IRRI menerapkan kebijakan WFH. Atas berbagai pertimbangan itu, IRRI membuat plakat sertifikat di Indonesia.
"Mengingat dari sisi waktu dan praktisnya, maka kita buat di Indonesia," imbuh Hasil.
Baca juga: Mentan Paparkan 3 Strategi Atasi Krisis Pangan Global
Diketahui, rombongan IRRI termasuk Dirjen IRRI Jean Balie menginap di hotel Jakarta dengan membayar sendiri. Selain itu, lanjut dia, tiket pesawat sampai tes PCR juga merogoh kocek sendiri. "Hanya mobil saja yang dipinjamkan karena menghormati sebagai tamu, apalagi beliau diundang," pungkasnya.
"Rasanya sangat tidak layak jika Indonesia tidak memberi fasilitas mobil jemputan. Menurut saya, hal begini tak perlu dibicarakan dan dibahas, apalagi di sidang DPR. Apakah tidak ada isu lain yang lebih penting?" sambung Hasil.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menggandeng IRRI untuk mengembangkan varietas padi bernutrisi tinggi, sebagai salah satu upaya bersama mengatasi stunting atau kurang gizi kronis. Hasilnya, kementerian mengeluarkan varietas bernama Inpari Nutri Zinc.
Adapun varietas tersebut mampu memproduksi 6,3 ton per hektare gabah kering giling (GKG). Beras varietas ini juga terbukti mengandung zinc sebesar 34,5%. Artinya, lebih tinggi dari varietas non-nutrisi dengan kandungan zinc hanya 20%.(OL-11)
Jika dibiarkan, produksi beras nasional dalam jangka panjang akan semakin buruk sekaligus semakin mempersulit petani menjaga usaha pertanian mereka.
RENCANA pemerintah mengimpor 2 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand mendapat sorotan.
Mentan mengatakan, penandatangan MoU tersebut bertujuan untuk mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan kejayaan Indonesia dengan mencapai swasembada.
Gandhi menilai, menanam padi di lahan rawa akan menjadi penyelamat pertanian di masa yang akan datang.
Kementan sudah menggelar rapat untuk membuat langkah-langkah strategis, mengembalikan swasembada beras di Indonesia.
Sebagai salah satu daerah yang ditunjuk menjadi penyangga pangan menghadapi ancaman El Nino, Sumsel diharuskan bisa lebih meningkatkan hasil produksi beras
Dalam kurun tiga tahun terakhir yakni periode 2019-2021 Indonesia tidak melakukan impor beras medium.
International Rice Research Institute (IRRI) memberikan klarifikasi perihal misinformasi penghargaan yang diberikan lembaga riset itu kepada pemerintah Indonesia bulan lalu.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Demokrat, Nur Aini mengapresiasi kerja keras Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam meningkatkan produksi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved