Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETIAP orang tua pasti menginginkan masa depan anaknya terjamin melalui pendidikan yang terbaik.
Namun untuk mewujudkan harapan tersebut tidaklah mudah.
Butuh waktu yang panjang bagi seorang anak dalam menempuh pendidikan yang mumpuni untuk menggapai cita-cita dan impiannya.
Sebagai konsekuensinya, biaya yang dibutuhkan tentu juga tak sedikit.
Selainmembutuhkan dana yang tidak sedikit, biaya Pendidikan juga mengalami peningkatan di tiap tahunnya.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pendidikan pada bulan Juni 2022 naik sebesar 1,68% ke 109,62 pada bulan Juni dari tahun sebelumnya.
Adapun pendidikan menengah dan pendidikan tinggi menunjukkan inflasi tahunan terbesar mencapai 2,30% pada bulan Juni 2022.
Melihat kenyataan semakin tingginya dana pendidikan ke depan, ada baiknya para orang tua mulai berpikir tentang cara menabung yang tepat untuk pendidikan anak.
Terlebih tidak semua orang tua memiliki karier yang cemerlang, serta penghasilan yang terus meningkat.
Baca juga: Cocok untuk Mahasiswa dan Investor Pemula, Ini 5 Alasan Reksa Dana Layak Jadi Pilihan
Menurut Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto, menabung sebagai investasi pendidikan anak akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin.
“Investasi untuk tujuan pendidikan anak lebih awal akan lebih baik& tidak bisa hanya ditabung karena tabungan kita akan kalah dengan kenaikan biaya pendidikan tahunan” ujar Manuel dalam keterangan pers, Jumat (15/7).
Menyadari bahwa banyak sekali kebutuhan lain yang harus dipenuhi setiap bulan oleh setiap keluarga, tentu saja perlu tips khusus untuk bisa memenuhi investasi di jangka menengah dan panjang untuk pendidikan anak.
Kuncinya, menurut Manuel, adalah kesabaran, konsistensi dan money management.
Pilihan instrumen investasi yang sesuai tentu saja sangat menentukan kesuksesan dalam memenuhi kebutuhan masa depan pendidikan anak.
"Agar tak tergerus inflasi, para orang tua harus bisa mengalokasikan kekayaannya pada produk investasi yang memberikan imbal hasil atau return lebih tinggi dibandingkan laju inflasi," jelas Manuerl
Pilihan investasiyang menjaga nilai kekayaan nasabah tersebut diantaranya menurut Manuel adalah dengan berinvestasi di reksa dana.
Dengan dana awal sebesar Rp10 juta dan rutin menanamkan investasi Rp1 juta dengan asumsi hasil reksadana saham 14% per tahun.
Setelah 17 tahun, nasabah berpotensi memperoleh hasil hampir Rp1 miliar.
"Selain reksa dana saham, masyarakat bisa memilih sejumlah produk investasi melalui platform Moduit, di antaranya reksa dana pendapatan tetap untuk orang yang memiliki toleransi risiko cenderung moderat dengan tujuan investasi jangka menengah-panjang," papar Manuel,
"Juga reksa dana berbasis pasar uang bagi mereka yang cenderung konservatif," ucapnya.
Umumnya reksa dana pasar uang digunakan untuk tujuan dan kebutuhan jangka pendek.
Sementara reksa dana saham sebaiknya dipilih oleh orang yang memiliki profil agresif untuk tujuan investasi jangka panjang.
Terkait potensi return Manuel mengingatkan, masing-masing produk biasanya berbanding lurus dengan tingkat risiko.
"Misalnya jenis reksa dana saham yang memiliki potensi risiko leih besar dibanding reksa dana jenis lain, namun potensi returnnya juga biasanya lebih tinggi," kata Manuel.
Sebaliknya reksa dana pasar uang yang minim risiko, juga memiliki tingkat return yang lebih rendah.
“Untuk itu, dalam mengatur investasi untuk pendidikan anak ada baiknya dana tidak dialokasikan hanya pada satu jenis reksa dana, tapi dibagi menurut profil risiko dan kebutuhan," tutur Manuel.
Contohnya untuk kebutuhan anak saat masuk sekolah dasar atau menangah, bisa memilih reksa dana pendapatan tetap.
"Sementara untuk kebutuhan biaya awal tahun ajaran bisa membeli reksa dana pasar uang, sementara reksa dana saham dialokasikan untuk tujuan pendidikan anak saat masuk di bangku kuliah hingga menyelesaikan pendidikan tingginya,” pungkasnya. (RO/OL-09)
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ungkap tren dunia kerja saat ini cenderung menuju hubungan kerja yang lebih fleksibel, seiring pertumbuhan tenaga kerja muda yang lebih menguasai teknologi.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Yang menjadi target dari inovasi VCDLN adalah yang sudah memiliki kerangka kerja berbasis artificial intelligence (AI).
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
Penjualan SBN akan tertuju pada nasabah-nasabah milenial yang masih berusia di bawah 30 tahun.
Selain memperhatikan potensi keuntungan dan risiko dalam berinvestasi di pasar modal, keamanan dalam berinvestasi merupakan faktor utama yang penting bagi masyarakat.
Kisi Asset Management menggelar acara Market Outlook 2nd Half 2024 dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai strategi investasi di Indonesia.
Indonesia diharapkan bisa menyetujui peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin sebagaimana yang telah dilakukan oleh Thailand.
Selama 12 bulan ke belakang, pembayaran dividen BRIF telah berhasil dijaga di level 5% nett per tahun.
Produk reksa dana saham syariah berdenominasi dolar AS itu sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia dan berfokus pada investasi di kawasan ASEAN, kecuali Filipina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved