Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bukan Inflasi, BI Perkirakan Februari Bakal Deflasi

Mediaindonesia.com
25/2/2022 20:49
Bukan Inflasi, BI Perkirakan Februari Bakal Deflasi
Telur ayam akan menjadi penyumbang deflasi pada Februari 2022.(Antara/Syifa Yulinnas)

Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada Februari 2022 akan terjadi deflasi sebesar 0,05 %
dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm), berdasarkan perkembangan harga pada minggu keempat.
  
Dengan perkembangan tersebut, inflasi pada Februari 2022 secara tahun kalender diperkirakan sebesar 0,51 % (year to date/ytd), dan
secara tahunan sebesar 2,02 % (year on year/yoy).
  
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, mengatakan penyumbang utama deflasi pada Februari 2022 sampai dengan minggu keempat ialah komoditas telur ayam ras yang penurunan harganya menyumbang deflasi 0,12 % mtm.

Di samping itu, komoditas minyak goreng dengan sumbangan -0,11 % mtm, daging ayam ras -0,10 persen %, cabai rawit -0,05 persen %,
serta jeruk dan angkutan udara masing-masing menyumbang sebesar -0,01 %.
  
Sementara itu, terdapat komoditas yang menyumbang inflasi pada periode ini, yaitu bawang merah sebesar 0,06 % mtm, serta tomat dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02 % mtm.
  
Beras, daging sapi, tempe, cabai merah, emas perhiasan, dan rokok kretek filter juga menyumbang inflasi yang rendah masing-masing sebesar 0,01 % mtm.
  
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
  
Langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh juga akan dicermati untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya