Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BANK Indonesia (BI) menegaskan bantuan likuiditas yang diterima berupa Special Drawing Rights (SDR) dari Dana Moneter Indonesia (IMF) bukanlah utang atau pinjaman. Ini merupakan kebijakan IMF untuk mendukung ketahanan seluruh negara di dunia menghadapi dampak dari pandemi Covid-19, untuk menjaga stabilitas ekonomi keuangan global. Dana tersebut didistribusikan berdasarkan kuota tiap negara, termasuk yang paling besar aliran SDRnya yaitu AS dan Jepang.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Internasional BI, Doddy Zulverdi, menjelaskan alokasi SDR tidak hanya diberikan untuk Indonesia, tetapi juga didistribusikan kepada negara-negara anggota IMF. Dia juga menegaskan, bantuan likuiditas tersebut berbeda dari dana yang diterima pemerintah Indonesia saat krisis 1998.
Baca juga: Baja Impor Menyerbu, Pemerintah Diminta Lindungi Industri Baja Dalam Negeri
Beruntung, Indonesia tidak dalam posisi membutuhkan dana tersebut, dengan ketersediaan cadangan devisa yang melimpah. Alokasi SDR oleh IMF merupakan dana yang dapat digunakan secara bersama, untuk menambah cadangan devisa negara-negara anggotanya.
“Tambahan SDR untuk menambah devisa, terjadi di saat devisa Indonesia yang US$137 miliar sudah sangat cukup untuk mengatasi bila ada tekanan lain berikutnya," kata Doddy dalam Taklimat Media, Rabu (8/9).
Sehingga SDR yang masuk akan diterima saja, untuk memperkuat, tetapi bukan menggambarkan Indonesia sedang kesulitan untuk menambah cadangan devisa.
“SDR yang distribusi IMF dan diterima negara-negara lain anggota IMF, itu bkn utang, tidak ada batas waktunya, tidak ada kemudian SDR 5 tahun atau 10 tahun lagi dikembalikan,” jelas Doddy.
Sebagaimana diketahui, pada Agustus 2021, IMF menambah alokasi SDR dan mendistribusikannya kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia Alokasi SDR yang diterima Indonesia adalah sebesar 4,46 miliar SDR atau setara dengan US$6,31 miliar. Dia pun menegaskan, alokasi SDR yang didistribusikan kepada negara-negara anggota IMF tanpa biaya.
Bantuan likuiditas dari IMF ini mendorong peningkatan cadangan devisa Indonesia menjadi sebesar US$144,8 miliar, tertinggi sepanjang sejarah. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (OL-6)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
Bank Indonesia bakal meluncurkan fitur baru dalam kartu kredit Indonesia segmen pemerintah. Fitur tersebut ialah online payment virtual card tokenization sebagai pengembangan teranyar.
BI juga terus meningkatkan sosialisasi transaksi digital berbasis QRIS kepada berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi.
DEPUTI Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman mengukuhkan Rony Hartawan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah di Palu, Rabu (24/7).
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved