Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Museum Macan mengumumkan serangkaian pameran seni utama oleh perupa Asia Tenggara terkemuka serta koleksi Museum di tahun 2023. Pada Juni, Museum Macan akan membuka pameran survei oleh pasangan perupa kelahiran Filipina yang berbasis di Brisbane, Australia, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Dilanjutkan dengan pameran yang dikembangkan dari koleksi museum, menghadirkan karya-karya penting dari periode Indonesia modern serta sejumlah perupa kontemporer ternama, termasuk karya-karya dari akuisisi terbaru Museum.
Bagi kalian penggemar seni, khususnya seni kontemporer, berikut adalah jadwal pameran utama Museum Macan yang terletak di kawasan Jakarta Barat itu sepanjang 2023.
Baca juga: Museum Macan Gelar Pameran POSE
1. Isabel and Alfredo Aquilizan: Somewhere, Elsewhere, Nowhere (17 Juni–8 Oktober 2023)
Somewhere, Elsewhere, Nowhere adalah pameran survei oleh pasangan perupa kelahiran Filipina yang berbasis di Brisbane, Australia, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Setelah dipamerkan secara luas dalam berbagai pameran utama dan biennial penting di seluruh dunia, pameran kedua perupa akan mampir ke Museum Macan pada 17 Juni-8 Oktober.
Pameran ini akan menampilkan instalasi-instalasi berskala besar yang menyoroti tema seputar pembangunan perkotaan, perjalanan dan pergerakan manusia, eksplorasi pencarian jati diri, dan bagaimana identitas terbentuk melalui pergerakan manusia.
Praktik kolaboratif Aquilizan kerap kali berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga, menggabungkan material-material yang mudah ditemukan seperti kardus, kertas, dan kantong plastik.
Indonesia memiliki peranan khusus bagi kedua perupa. Mereka membangun hubungan kuat dengan skena seni di Yogyakarta melalui salah satu seri karya, Belok Kiri Jalan Terus (2017–18), yang terinspirasi dari perjalanan dan proses kerja mereka sebelumnya di Indonesia.
Baca juga: Ingin Jalan-jalan ke Museum di Jakarta? Yuk Cek Lokasinya
2. di sini, d.l.l. (3 Juni–8 Oktober 2023)
di sini, d.l.l. adalah pameran yang disusun dari koleksi Museum Macan. Judul pameran sebagian merujuk pada teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang menjadi gagasan awal dari pameran, dan meninjau kembali sejumlah tema penting sepanjang sejarah seni Indonesia termasuk bentang alam, pengalaman penjajahan, revolusi, dan perkembangan bangsa.
Pameran ini akan mencakup karya-karya Raden Saleh, S. Sudjojono, I GAK Murniasih, Handiwirman, serta sejumlah akuisisi terbaru di antaranya Ashley Bickerton dan Irfan Hendrian.
3. Voice Against Reason (25 November 2023–14 April 2024)
Voice Against Reason adalah proyek kuratorial dan artistik yang menjadi salah satu fokus utama Museum Macan tahun ini. Melibatkan perupa dari seluruh dunia yang menitikberatkan pada pada praktik dan perspektif yang muncul dari wilayah Asia Pasifik, khususnya Indonesia dan Asia Tenggara.
Pameran ini membangkitkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perjalanan waktu yang rapuh dan hidup manusia yang fana, menghubungkan narasi pribadi, sejarah, politik, hingga geografi.
Ditampilkan di seluruh area museum, daftar lengkap partisipan pameran yang melibatkan para perupa modern penting yang berpengaruh, berdampingan dengan praktik kontemporer terkemuka, akan diumumkan beberapa bulan mendatang.
Itulan tiga pameran utama yang akan digelar di Museum Macan sepanjang tahun 2023. Segera catat tanggalnya agar tidak kelewatan menikmati sajian seni dari para seniman ternama Asia Tenggara, ya!
(Z-9)
Di dalam pameran, pengunjung diajak untuk merenungkan bentuk-bentuk kehidupan baru melalui kacamata kepedulian dan welas asih.
Karya Fragmen dari Patricia dipresentasikan di Social House mal Grand Indonesia
Where Next Club hadir untuk merayakan para individu yang memadukan tradisi dan inovasi di industrinya masing-masing
Ketua Yayasan Museum Macan Fenessa Adikoesoemo yakin Lau bisa memberikan warna baru dan akan menginspirasi timnya di Museum Macan
Mau pergi berwisata kekinian ke museum MACAN? Kenali dulu seluk beluknya di sini, termasuk tentang sejarah, daya tarik, aturan, hingga cara beli tiket masuk ke museum ini.
Pameran Voice Against Reason menggali pertanyaan apa makna dari bersuara atau berpendapat.
Pertumbuhan populasi yang signifikan, terutama meningkatnya pasangan muda, angka kelahiran, serta didukung pertumbuhan ekonomi menjadi daya dorong permintaan.
MERCURE Bandung Nexa Supratman bersama Alux Wedding Organizer mempersembahkan Bride Market Wedding Expo 2024 pada tanggal 27-28 Juli 2024.
GIIAS 2024 menghadirkan lebih dari 55 merek kendaraan, yang terdiri atas mobil penumpang, kendaraan komersial, dan sepeda motor.
Selain pameran, ARCH:ID 2025 juga menyelenggarakan konferensi internasional yang akan mengundang sejumlah ahli dan profesional industri arsitektur dan konstruksi.
Pameran Travel Haji dan Umrah Kembali digelar di berbagai Kota di Indonesia, termasuk di Jakarta
Jumlah mahasiswa asal Indonesia di Taiwan terus bertambah, menunjukkan peningkatan minat pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di sana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved