Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Penelitian tentang asal usul manusia dan bagaimana perkembangan tingkah laku mereka selalu menarik untuk dipelajari. Belum lama ini, beberapa ilmuwan di Prancis menemukan bukti bahwa nenek moyang manusia tertua yang diketahui berjalan dengan dua kaki, ternyata juga masih bisa memanjat pohon seperti kera. Penemuan ini pun menuai polemik di kalangan ilmuwan.
Bukti baru itu didasari penelitian terhadap beberapa tulang yang telah berusia 7 juta tahun. Para peneliti menganalisa sisa-sisa fosil Sahelanthropus tchadensis, yang ditemukan 21 tahun lalu di Gurun Chad, Afrika tengah. Para peneliti kemudian memeriksa tulang paha dan dua tulang lengan bawah dari fosil yang ditemukan itu. Mereka menganalisis 23 fitur fosil yang mereka katakan mengarah ke bipedalisme dan menunjukkan hubungan yang lebih dekat dengan manusia daripada kera.
Pertanyaan apakah spesies itu berjalan tegak tetap tidak terjawab. Namun, kini tim peneliti dari Prancis itu cukup yakin bahwa Sahelanthropus memang bipedal (dapat berjalan dengan dua kaki dan memanjat pohon layaknya kera)
Selama ini Sahelanthropus tchadensis dikenal sebagai fosil kera yang hidup sekitar 7 juta tahun yang lalu. Belum jelas apakah spesies ini termasuk dalam tribe Hominini atau bukan.
Para ahli lain yang tidak terlibat dalam penelitian menyatakan keraguan tentang studi yang telah diterbitkan belum lama ini dalam jurnal Nature. Hal itu memicu perdebatan tentang gaya hidup Sahelanthropus. Mereka juga sangsi apakah itu termasuk dalam cabang evolusi manusia. Namun, para peneliti Prancis itu yakin dengan temuan mereka.
Fosil hominid yang lebih baru, termasuk kerangka Lucy (hominid tertua yang pernah ditemukan) berusia 3 juta tahun, menunjukkan bipedalisme adalah ciri yang menentukan dari garis keturunan manusia.
“Kami cukup percaya diri,” kata Franck Guy, juga salah satu penulis. “Apa yang kami tunjukkan adalah bahwa pola morfologi tulang paha lebih mirip dengan apa yang kita ketahui pada manusia sekarang, daripada pada kera.”
Prof Bernard Wood, dari George Washington University, yang merupakan rekan penulis studi sebelumnya yang menyimpulkan Sahelanthropus tidak terbiasa bipedal, mengatakan: “Fosil yang sangat penting ini layak mendapatkan perawatan yang lebih baik daripada yang diberikan makalah buruk ini. Studi ini mengambil bukti, mengabaikan studi terbaru yang menunjukkan kesimpulan berbeda dari yang penulis coba pertahankan, dan gagal untuk mengeksplorasi interpretasi fungsional lainnya yang setara, jika tidak lebih mungkin, dari fosil-fosil ini.
“Ketiga tulang itu lebih mirip simpanse daripada kera besar yang masih hidup, termasuk manusia modern. Itu tidak berarti Sahelanthropus adalah seekor simpanse. Tetapi kemungkinan gaya hidupnya terkait erat dengan simpanse. Itu bukan kera tegak yang hidup di tanah dari jenis yang mungkin merupakan nenek moyang kita yang paling awal,” tegasnya. (M-4)
Sejak zaman penjajahan Belanda telah tumbuh subur perusahaan tambang meski kala itu masih dilakukan secara tradisional.
Berikut sejumlah klaim segelintir oknum Ba'alawy terkait pahlawan dan kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Rhoma Irama. Anhar Gonggong membantah semua klaim itu. Berikut uraiannya.
Kegiatan Balai Kota open house menjadi momentum dibukanya Balai Kota untuk kegiatan pembelajaran, wisata, dan sejarah.
Istilah zabur berasal dari kata Ibrani, zimra, bermaksud lagu atau musik.
Setiap 22 Juli diperingati sebagai hari Bhaki Adhyaksa, yang merupakan hari jadi kejaksaan RI. Simak sejarah, kewenangan, dan fungsinya.
Tas berlogo EIGER Adventure yang telah menjadi teman setia dalam perjalanan selama bertahun-tahun, kini mendapatkan perhatian khusus.
Sekitar 40.000 tahun yang lalu, Homo sapiens muncul dari Afrika menggantikan Neanderthal, yang telah hidup di Eurasia barat selama ratusan ribu tahun.
Bonobo (Pan paniscus), primata yang merupakan salah satu ‘kerabat” dekat kita, juga bekerja sama dengan ‘orang luar’, dalam segala hal, mulai dari berdandan hingga berbagi makanan.
Plt Museum dan Cagar Budaya, Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra mengakui, pengembangan Situs Sangiran hingga saat ini belum maksimal.
KETUA Dewan Adat Wilayah III Doberay Provinsi Papua Barat Dan Papua Barat Daya Mananwir Paul Finsen Mayor meminta Kapolri segera mencopot Kapolres Kota Sorong buntut salah ketik
Sebagai bentuk penghargaan dan kesepakatan para peneliti, fosil kerangka itu dinamai Besse, julukan khas bagi anak perempuan Suku Bugis
Seorang arkeolog asal Austria, pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Berikut tiga teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved