Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JAUH sebelum ditemukannya handphone berkamera, Sabine Weiss rajin memotret kondisi di sekitar kota tempat tinggalnya di Paris, Prancis. Usai Perang Dunia ke-II, perempuan berdarah Swiss itu mencatat perubahan sosial di ibu kota Prancis melalui kamera analognya.
Dia boleh dibilang pionir dari apa yang kemudian dikenal sebagai street photography (fotografi jalanan). Melalui kameranya, Weiss kerap menangkap kondisi orang-orang biasa di ibu kota Prancis dan tak jarang dipamerkan dalam retrospektif besar di seluruh dunia. Selain itu, Weiss juga dikenal sebagai fotografer artis seperti komposer Benjamin Britten dan Igor Stravinsky, serta pemain cello Pablo Casals dan pelukis Prancis Fernand Leger.
"Sejak awal saya harus mencari nafkah dari fotografi, itu bukan sesuatu yang artistik," kata Weiss kepada AFP dalam sebuah wawancara pada 2014. "Itu adalah kerajinan, saya adalah perajin wanita fotografi," katanya.
Weiss lahir di Swiss. Ia kemudian pindah ke Paris pada 1946 dan baru menjadi warga negara Prancis hampir setengah abad kemudian. Karyanya telah ditampilkan dalam 160 pameran dan sebagian disimpan pada beberapa museum terkemuka, termasuk Museum Seni Modern dan Museum Seni Metropolitan di New York, dan Centre Pompidou di Paris.
"Saya melihat dalam dirinya tidak hanya belas kasih, tetapi juga kelembutan yang tidak dimiliki kaum pria," kata fotografer Prancis dan pembuat film dokumenter Raymond Depardon.
Weiss mengatakan dia ingin mengabadikan apa saja yang dilihat di sekitarnya, seperti anak-anak dengan hidung ingusan, pengemis, atau orang yang sedang buang air kecil, dalam foto-fotonya. "Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa apa yang saya lakukan adalah fotografi humanis," katanya kepada French La Croix. "Sebuah gambar yang bagus harus menggerakkan Anda, tentu dengan komposisi yang baik dan sadar. Anda harus punya kepekaan," katanya.
Pada 1950-an, Weiss dan suaminya yang merupakan pelukis berkebangsaan Amerika, Hugh Weiss, kerap menjelajahi jalan-jalan di Paris, sering kali di malam hari. Ia ingin mengabadikan momen-momen menarik pada film di kameranya, seperti orang yang berciuman, kerumunan orang yang bergegas ke stasiun, atau pekerja di lokasi konstruksi. "Saat itu Paris pada malam hari diselimuti kabut yang indah," kenangnya.
Weiss juga suka memotret anak-anak. “Sangat menyenangkan bermain dengan anak jalanan," kata perempuan bernama asli Sabine Weber yang lahir pada 23 Juli 1924, di Saint-Gingolph di tepi Danau Jenewa.
Weiss membeli kamera pertamanya pada usia 12 tahun. Ia kemudian magang di sebuah studio foto bergengsi Jenewa pada usia 16 tahun. Pekerjaan pertamanya di Paris adalah menjadi asisten fotografer fesyen Willy Maywald. Setelah itu, dia membuka studionya sendiri pada 1950 dan juga bekerja lepas untuk majalah mode ikonik Vogue dan agen foto Rapho.
Kamar mayat dan mode
Lantaran pekerjaannya, Weiss sering bertemu dan memotret banyak selebritas saat itu. Selain Vogue, karyanya juga banyak digunakan majalah ternama lainnya seperti Newsweek, Time, Life, Esquire, dan Paris Match. "Saya telah melakukan segalanya dalam fotografi," katanya kepada AFP pada 2020. "Saya pernah pergi ke kamar mayat dan ke pabrik, saya memotret orang kaya dan saya memotret fesyen," katanya.
Pada 2017, Weiss menyumbangkan 200.000 film negatifnya dan 7.000 lembar kontak ke Museum Elysee di Lausanne, Swiss.
Menngomentari era kamera digital berikut munculnya kebiasaan orang untuk berswafoto, Weiss pernah berkomentar seperti ini "Orang-orang tidak lagi memotret dunia di sekitar mereka, tapi malah memotret diri mereka sendiri. Katakan pada orang-orang itu untuk memotret apa yang ada di sekitar mereka. Katakan itu pada mereka!."
Rabu (29/12) atau Kamis WIB, Weiss wafat dengan tenang di Paris, Prancis pada usia 91 tahun. Selamat jalan menuju keabadian sang legenda. (AFP/M-4)
Ini adalah pertama kalinya Korut berada di podium Olimpiade sejak 2016, lantaran mereka tidak mengirimkan atlet ke Olimpiade Tokyo pada 2021 karena pandemi covid-19.
20 finalis peserta Grand Final Photography Competition yang digelar Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat
Dengan tema yang memukau dan dekorasi yang memesona dan akan memanjakan pengunjung dengan pengalaman foto yang tak terlupakan.
Photobooth ini semakin menarik dengan adanya aksesoris pendukung. Aksesoris yang ditawarkan juga lebih bervariasi jika dibandingkan dengan photobooth biasanya.
Selfie Time Photo Booth adalah korea photo booth pertama di indonesia, yang menampilkan kesan unik dan lucu, dilengkapi dengan aksesoris yang bisa dipakai untuk berfoto.
Para korban tersambar petir saat sedang melakukan swafoto di atas sebuah menara di situs wisata Amer Fort. Sekitar 27 orang berada di menara tersebut saat insiden terjadi.
Leon Marchand meraih dua medali emas di 2 nomor dalam 1 sesi perlombaan di Olimpiade 2024.
Tensi antara kedua tim memanas lantaran sebelrasi Argentina menyanyikan lagu rasis yang merendahkan pemain Prancis usai juara di Copa America 2024 beberapa pekan lalu.
Gelombang panas melanda Paris saat penyelenggaraan Olimpiade 2024 berlangsung. Atlet-atlet yang berlaga bahkan ada yang mengenakan rompi es.
Fajar tak mau terlalu memikirkan dampak dari mundurnya wakil Jerman yang mengakibatkan perolehan poin berubah. Sehingga, ia tetap fokus dan mengambil sisi positif dari kejadian itu.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan kepercayaan penuh kepada otoritas Prancis setelah serangan pembakaran pada jaringan kereta cepat di Prancis.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terkena dampak akibat sabotase jaringan kereta cepat Prancis jelang pembukaan Olimpiade 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved