Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Film Yuni Bawa Pulang Penghargaan Platform Prize dari Festival Toronto

Irana
19/9/2021 11:41
Film Yuni Bawa Pulang Penghargaan Platform Prize dari Festival Toronto
Sutradara Kamila Andini menerima penghargaan Platform Prize di TIFF 2021.(Dok. Ifa Isfansyah)

Bangga! Film karya sineas Indonesia kembali mendapat apresiasi dari forum internasional.

Setelah film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menang di festival film Locarno, kali ini giliran Yuni. Film terbaru karya sineas Kamila Andini itu baru saja berjaya di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.

Menurut produser Ifa Isfansyah dari rumah produksi Yuni, Fourcolours Film, film itu memenangkan Platform Prize, alias penghargaan film tahunan yang dipersembahkan Festival Film Internasional Toronto untuk film-film "bernilai artistik tinggi yang juga menunjukkan visi penyutradaraan kuat." 

"Terima kasih untuk semua doa-doa baik buat YUNI! Terima kasih untuk semua juri Riz Ahmed, Clio Barnard, Anthony Chen, Valerie Complex, Kazik Radwanski," ujar Ifa lewat pesan singkat, Minggu (19/9).

Suami Kamila Andini itu menambahkan, para juri terkesan dengan perspektif dan sinematografi yang dihadirkan Yuni. "'The jury was moved by a film that brings a fresh, intimate perspective to a coming-of-age story, marked by a subtle structure, delicate framing and lush cinematography,'" ia mengutip pernyataan para juri.

Sementara itu, sutradara Kamila Andini menyampaikan ini ialah kali ketiganya ia menampilkan karyanya di TIFF. Kemenangan ini, baginya, bukan sekadar kemenangan perfilman Indonesia, tapi juga Asia Tenggara. 

"Saya ingat pertama kali berada di TIFF pada 2015 bersama film pendek saya, dan sekarang saya kembali ke sini, untuk ketiga kalinya menghadirkan 'srikandi' di sinema, dan TIFF, lewat film ketiga saya."

Menurut Kamila, ia melihat kemenangannya juga sebagai harapan bagi kaum perempuan. "Ini untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang selama ini tidak terdengar, juga untuk semua perempuan di Indonesia maupun dunia, yang masih terus berjuang mencari kebebasannya." 

"Terima kasih kepada seluruh kru, pemain, produser, partner, dan seluruh pihak yang turut memperjuangkan film ini," tutur sineas yang sebelumnya menyutradarai film panjang Sekala Niskala, juga The Mirror Never Lies itu. (RO/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya