Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Polusi udara tak hanya berdampak jangka panjang menyebabkan penyakit seperti gangguan pernapasan. Paparan polusi udara di kota besar yang semakin sering dihirup oleh manusia ternyata juga berisiko merusak otak lansia.
Hal itu diketahui dari studi yang dipublikasikan pada laman penelitian kesehatan Nature Aging pada April 2021. Gabungan peneliti dari Amerika Serikat dan Tiongkok menghimpun hasil tes kognitif dari sebanyak seribu orang yang hidup di pusat kota Boston.
Seluruh responden merupakan lansia berusia di atas 65 tahun. Mereka sebagian tinggal di area yang mengalami polusi udara dengan keberadaan PM2,5 atau partikel udara yang memiliki lebar sekitar 2 sampai 1,5 mikron yang tinggi. Ukurannya 30 kali lebih kecil dibanding lebar rambut manusia. Itu merupakan salah satu partikel udara penyebab polusi yang paling membahayakan bagi kesehatan manusia.
Hasilnya, lansia yang tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah. Mulai dari kemampuan mengingat angka yang rendah, kemampuan mengingat arah yang rendah, hingga kemampuan bicara yang juga rendah.
Dampak itu sudah akan bisa dialami lansia apabila mereka mengalami paparan polusi dalam jangka pendek, setidaknya empat minggu berturut-turut.
“Penemuan ini sangat mengkhawatirkan. Apalagi studi juga dari studi itu diketahui tak perlu waktu panjang dan tingkat polusi sangat tinggi untuk membuat seorang lansia mendapatkan dampak buruk polusi udara pada otaknya,” ujar Kepala Biological Neuropsychiatry and Dementia Research, Monash University, seperti dilansir theguardian.com, Selasa (4/5). (M-2)
Metabolomik merupakan metode analisis komprehensif semua metabolit pada sampel yang berasal dari makhluk hidup.
Pew Research Center mengungkapkan bahwa 57% orang dewasa di Amerika Serikat yang berusia di bawah 50 tahun menyatakan tidak berencana memiliki anak.
INDONESIA disebut masih tertinggal di dalam bidang sains dan teknologi, baik komitmen investasi maupun orkestrasi. Salah satu penyebab adalah masih kurangnya riset dan pengembangan (R&D)
Jika penyakit diketahui lebih awal, pasien akan mendapatkan manfaat lebih optimal dari pengobatan.
SAAT ini tak sedikit dari kalangan generasi Z atau Gen Z yang gemar membuat konten bertema olahraga di media sosial. Ini alasannya menurut riset.
UNIVERSITAS Mulia Balikpapan bersama BRIN bekerja sama dalam melakukan riset untuk mencari solusi soal kelangkaan air bersih di kawasan Kota Balikpapan dan IKN.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved