Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
"Kami terus berkomitmen meningkatkan kontribusi pada negara untuk memperkuat APBN, disamping kontribusi kepada masyarakat melalui berbagai program CSR dan Kemitraan."
Sepanjang tahun lalu PT Pertamina melalui tantangan perekonomian sepanjang 2019 yang masih mengalami tekanan sejalan dengan dinamika global.
Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto mengatakan, pemegang saham menyetujui penggunaan Rp8,6 triliun atau Rp214 setiap saham untuk dibagikan sebagai dividen tunai.
"Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp21,2 triliun menjadi Rp21,8 triliun atau sebesar 3% dari tahun sebelumnya."
Pembagian dividen tunai (dividend payout ratio) sebesar 22,5% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk setara Rp33,842 per lembar saham
Pemprov DKI Jakarta akan mendapat suntikan dana total sebesar Rp968,7 miliar dalam waktu dekat. Sebanyak Rp265 miliar dipastikan dari hasil realokasi yang dilakukan DPRD DKI.
Pada 2019, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$2.782,7 juta, atau 6,1% lebih rendah dari US$2.962,9 juta yang dilaporkan pada tahun sebelumnya.
Dengan laba itu, RUPST dan RPUSLB WOM Finance pun menyetujui pembagian dividen 30% dari laba atau maksimal Rp78 miliar dengan pembagian Rp22,4 per lembar saham.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan angka itu naik 27,2% ketimbang dividen tahun lalu sebesar Rp16,2 triliun atau sekitar Rp132,2 per lembar saham.
Angka tersebut naik 27,2% dibandingkan dengan dividen yang dibagikan BRI pada tahun lalu sebesar Rp16,2 triliun atau sekitar Rp132,2 per lembar saham.
MARI pun akan membagikan dividen sebesar Rp7 miliar kepada pemegang saham atau Rp1,36 per lembar saham.
Perusahaan membagikan dividen total sejumlah Rp61,36 miliar atau 5% dari laba bersih 2018 sebesar US$84,56 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.
Setiap tahunnya perseroan selalu membayarkan dividen di kisaran 22-25%. Hal ini disebabkan jumlah kebutuhan investasi yang besar.
Jumlah dividen yang disetor dari periode 2018.
sebanyak Rp48,3 miliar dibagikan sebagai dividen kepada seluruh pemegang saham
Besaran dividen merupakan 40% dari laba bersih 2018.
Tekanan terhadap rupiah juga dipicu permintaan dolar AS yang meningkat jelang pembayaran dividen dan pembayaran utang luar negeri hingga akhir Mei.
Sedangkan sisa 55% dari laba bersih atau sekitar Rp14,75 triliun rencananya akan digunakan sebagai laba ditahan guna menambah ekuitas perusahaan.
Pertumbuhan laba perusahaan memberikan angin segar di tengah ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dunia yang berdampak pada pengembangan pasar di Tanah Air.a
Dalam RUPST tersebut para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 50% dari laba bersih.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved