Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$2,53 miliar atau sekitar Rp35,99 triliun sepanjang 2018.
Rencananya Pertamina akan membagikan dividen sekitar 22% dari laba bersih atau sebesar Rp7,95 triliun kepada pemegang saham, sesuai dengan yang telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat (31/5).
Direktur Keuangan Pertamina, Pahala Mansury, mengungkapkan, setiap tahunnya perseroan selalu membayarkan dividen di kisaran 22-25%. Hal ini disebabkan jumlah kebutuhan investasi yang besar.
"Hari ini disetujui juga usulan dividen sebesar Rp7,95 triliun yang akan menambah kontribusi Pertamina kepada negara selain beberapa kontribusi lainnya yang selama ini kita berikan, khususnya dari sisi pajak tentunya," terang Pahala Mansury dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jumat (31/5).
Baca juga: Daya Saing Naik, Ini Tantangan yang Masih Dihadapi Indonesia
Pahala mengatakan, tahun ini Pertamina menargetkan capital expenditure (capex) sebesar US$5,2 miliar sampai US$5,7 miliar atau sekitar Rp80 triliun. Sebagian besar dari capex tersebut akan digunakan sebagai investasi di sektor hulu.
"Sebagian besar (capex) buat hulu US$2,85 juta, yang hilir di bawah itu," beber Vice President Communication Pertamina, Fajriyah Usman.
Dia menuturkan, proyek yang akan dibiayai capex yakni fasilitas produksi serta sarana prasarana yang menunjang kegiatan di hulu. (OL-1)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PASAR modal Indonesia sejak 2019 mencatatkan akumulasi penghimpunan dana senilai Rp479,42 triliun. Total nilai pajak yang dibayarkan perusahaan tercatat yaitu senilai Rp185,17 triliun.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Ekonom Minta Maksimalkan Peran BUMN untuk Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved