Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membagikan dividen sebesar Rp1,23 triliun atau senilai Rp207,64 per lembar saham. Pembagian tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2019.
Besaran dividen tersebut merupakan 40% dari laba bersih 2018 yang mencapai Rp3,08 triliun.
Sementara itu, perseroan menyatakan sisa dari laba bersih digunakan untuk pengembangan perseroan.
"Sisanya sebesar Rp1,85 triliun dipergunakan untuk mendukung kegiatan operasioanal dan pengembangan Perseroan," tulis PT Semen Indonesia dalam rilis yang diterima Media Indonesia, Kamis (23/4).
Baca juga: Blue Bird Tebar Dividen Rp182,6 Miliar
Selain itu, pendapatan PT Semen Indonesia naik 10,33% ke angka Rp30,688 pada 2018 dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp27,814 triliun.
Laba per saham dasar juga tercatat naik 90,11% ke angka Rp519, dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp273.
Dari segi penjualan produk, semen Indonesia mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor naik sebesar 5,8% ke angka 33.153 juta ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vietnam.
Jumlah tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 31.348 ton.
Sepanjang tahun 2018, volume penjualan ekspor Perseroan dari fasilitas produksi di Indonesia tercatat sebesar 3.157 juta ton, naik sebesar 68,7% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 1.871 juta ton. (OL-7)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved