Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi. IHSG ditutup menguat 47,89 poin atau 0,66% ke posisi 7.288,16. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,22 poin atau 0,46% ke posisi 920,26.
"Indeks saham di Asia sore ini, Jumat (26/7), mayoritas ditutup menguat kecuali Nikkei 225 minus 0,53%. Ini memperpanjang tren penurunan Nikkei menjadi delapan hari beruntun. TAIEX minus 3,3% yang kembali buka setelah tutup kemarin akibat badai topan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang menyusut 0,06% setelah jatuh 1,88% sehari sebelumnya seiring dengan mulai stabilnya harga saham di sektor teknologi setelah turun tajam dalam beberapa hari terakhir. Rilis data ekonomi AS semalam memberikan sedikit rasa optimisme dengan pertumbuhan ekonomi di 2Q24 lebih tinggi dari ekspektasi dan inflasi yang mulai mereda.
Baca juga : IHSG Ditutup Melemah 51 Poin
Pertumbuhan ekonomi mengalami akselerasi hingga meningkat 2,4% quartal to quartal (qoq) pada kuartal IV 2024. Ini dua kali lipat dari laju pertumbuhan di kuartal I 2024, tetapi tidak terlalu cepat untuk memicu lonjakan inflasi.
Core PCE Prices, digunakan oleh Federal Reserve untuk mengukur inflasi, naik 2,9% quartal to quartal (qoq) atau turun tajam dari 3,7% (qoq) di kuartal sebelumnya. Kondisi seperti ini selain membantu melawan kekhawatiran bahwa ekspansi ekonomi AS berisiko terhenti secara tiba-tiba juga memberi dukungan pada ekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan mulai memangkas suku bunga acuan di September.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Ditutup Melemah Ditekan Enam Sektor
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat dipimpin energi sebesar 1,31% diikuti transportasi & logistik dan industri masing-masing 1,07% dan 0,91%. Sedangkan dua sektor turun yaitu teknologi paling dalam minus 0,65% diikuti kesehatan 0,33% dan 0,57%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DYAN, PPRE, KPIG, AHAP, dan GEMS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni COCO, HELI, ITMA, NASI, dan CFIN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 875.974 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 13,54 miliar lembar senilai Rp8,38 triliun. Harga 327 saham naik, 240 saham menurun, dan 222 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 202,10 poin atau 0,53% ke 37.667,39; indeks Hang Seng menguat 16,33 poin atau 0,10% ke 17.021,31; indeks Shanghai melemah 4,15 poin atau 0,14% ke 2.890,89; dan indeks Strait Times melemah 3,97 poin atau 0,12% ke 3.426,46. (Ant/Z-2)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved