Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Impack Pratama Industri sepanjang 2018 membukukan laba bersih sebesar Rp86,4 miliar.
Dari total tersebut, sebanyak Rp48,3 miliar dibagikan sebagai dividen kepada seluruh pemegang saham yang tercatat sesuai dengan ketentuan berlaku dengan perolehan Rp10 untuk setiap saham.
Adapun, sisa dari pembagian dividen dimasukkan sebagai saldo laba untuk menambah modal kerja, pengembangan serta ekspansi usaha perusahaan.
Direktur Pemasaran PT Impack Pratama Industri Janto Salim, melalui keterangan resminya, mengungkapkan raihan positif itu didapat karena perusahaan terus memperkaya produk dan akses pasar sehingga penjualan dapat terus terangkat.
Pada akhir 2018, perusahaan yang bergerak dibidang produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik itu berhasil mengakuisisi PT Matrikstama Andalan Mitra, perusahaan yang fokus pada distribusi dan pemasangan produk-produk interior building material seperti toilet cubicle, carpet commercial building dan vinyl flooring.
Akuisisi itu, lanjut Janto, membuat unit perusahaan yakni PT Alderon Pratama Indonesia memiliki product range lebih lengkap dan mampu menjadi tempat one stop shopping untuk semua kebutuhan exterior dan interior application.
Baca juga: Impack Pratama Bagikan Rp9,66 Miliar untuk Dividen
Perusahaan juga terus melakukan promosi dengan mengikuti pameran-pameran material bangunan.
Adapun, untuk 2019, korporasi memproyeksikan angka laba bersih dapat melonjak 11% dari capaian tahun lalu.
"Tidak mudah memang. Pada 2019, kami memprediksi akan ada berbagai tantangan karena perekonomian global belum stabil. Itu pasti berimbas ke dalam negeri. Tapi kami yakin peluang-peluang usaha juga akan tetap bermunculan," ujar Janto, Kamis (23/5).
Ia pun berharap keamanan nasional dapat terus berada dalam kondisi yang baik tanpa ada gangguan-gangguan yang berarti sehingga laju perekonomian tidak terhambat. (OL-7)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PASAR modal Indonesia sejak 2019 mencatatkan akumulasi penghimpunan dana senilai Rp479,42 triliun. Total nilai pajak yang dibayarkan perusahaan tercatat yaitu senilai Rp185,17 triliun.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Ekonom Minta Maksimalkan Peran BUMN untuk Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved