Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BRI Raup Laba Rp29,9 Triliun di Triwulan II 2024

Insi Nantika Jelita
25/7/2024 10:53
BRI Raup Laba Rp29,9 Triliun di Triwulan II 2024
Ilustrasi(MI)

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan entitas anak perusahaan berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024. Capaian tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan kredit yang signifikan. Hingga Juni 2024, penyaluran kredit BRI tembus Rp1.336,78 triliun.

"Hingga akhir triwulan II 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% secara year on year (yoy)," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers Kinerja Keuangan Triwulan II 2024 secara daring, Kamis (25/7).

Dari penyaluran kredit tersebut, segmen unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mendominasi penyaluran kredit BRI dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI atau sekitar Rp1.095,64 triliun.

Baca juga : Laba Bersih BRI pada Semester I 2022 CapaiĀ Rp24,88 Triliun

"Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat. Hingga akhir Juni 2024 tercatat aset BRI tumbuh 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun," jelas Sunarso.

Secara kualitas kredit yang disalurkan, BRI mampu menjaga rasio risiko kerugian dalam penyaluran kredit atau dikenal rasio loan at risk (LAR) yang tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir triwulan II 2024.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%.

"Sebagai bank yang portofolio terbesarnya dari UMKM, NPL di kisaran 3% ini menunjukkan bahwa BRI mampu menjaga kualitas kredit dengan baik dengan penerapan risk management yang baik," jelas Sunarso.

Dari sisi pendanaan, dana pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 7,66% yoy menjadi Rp877,90 triliun. Dana murah masih mendominasi struktur DPK BRI, dimana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya