Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Penyidik KPK Taksir Kerugian Korupsi Bansos di Jabodetabek Rp2 Triliun

Dhika kusuma winata
06/7/2021 17:21
Penyidik KPK Taksir Kerugian Korupsi Bansos di Jabodetabek Rp2 Triliun
Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dituntut hanya 5 tahun penjara dalam korupsi bansos covid-19(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KASATGAS Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Andre Dedy Nainggolan menyebut kasus bansos Jabodetabek jauh lebih masif dan belum semuanya terungkap. Dia menyebut nilai bansos yang diterima masyarakat jauh dari jumlah yang dianggarkan. Dia memerkirakan kerugian negara dalam kasus itu sedikitnya mencapai Rp2 triliun.

"Saya melihat satu perusahaan setidaknya dari invoice yang kami temukan nilai bansosnya mungkin Rp180 ribuan sebenarnya yang dia keluarkan untuk satu paket. Saya menduga nilainya mungkin lebih rendah Rp150 ribuan," kata Andre dalam diskusi daring yang digelar Indonesia Corruption Watch (ICW), Selasa (6/7).

Dalam penyidikan kasus itu, Andre menemukan dugaan pengadaan barang bansos yang dilakukan perusahaan nilainya jauh di bawah. Total ada 109 perusahaan yang mendapat kontrak dan ditengarai hanya mengambil untung lantaran melakukan subkontrak ke perusahan-perusahaan lain.

Ia menuturkan nilai per paket bansos yang dianggarkan sebesar Rp300 ribu. Dari jumlah itu dibagi Rp270 ribu untuk barang sembakonya, kemudian Rp15 ribu untuk distribusi, dan Rp15 ribu untuk pengemasan atau goodybag.

Baca juga: Ditanya Soal Bansos, Wagub DKI: Tunggu Petunjuk Pemerintah Pusat

Adapun total anggaran bansos Jabodetabek 2020 itu sebesar Rp6,8 triliun yang penyalurannya dibagi dua gelombang besar April-Juni dan Juli-Desember. Totalnya ada 12 tahap penyaluran dengan masing-masing tahap diberikan kepada 1,9 juta keluarga penerima manfaat.

"Kalau nilai awalnya Rp270 ribu, setidaknya Rp90 ribu per paket sudah hilang nilainya. Kalau dikalikan seluruhnya itu bisa mencapai Rp2 triliun," ucapnya.

Andre menyebut nilai dugaan korupsi yang didakwakan kepada eks Mensos Juliari Batubara Rp32 miliar hanya bagian kecil dari yang sejauh ini berhasil diungkap. Menurutnya, masih banyak yang perlu diusut. Termasuk dugaan keterlibatan di legislatif yang mengemuka di persidangan.

"Itu gambaran betapa masifnya korupsi bansos dan betapa kecilnya yang berhasil kami ungkap saat ini. Sebenarnya saya bisa katakan saya berhutang untuk mengungkap kasus ini semua tapi memang kondisi tidak menguntungkan," ucap Andre yang kini berstatus nonaktif lantaran tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya