Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kepala BNPT: Tidak Ada Agama Ajarkan Teror

Rahmatul Fajri
29/3/2021 19:53
Kepala BNPT: Tidak Ada Agama Ajarkan Teror
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar(MI/Susanto)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengutuk keras terjadinya tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar pada Minggu (28/03/2020).

Menurut Boy, tindakan pengeboman tersebut sangat melukai dan merusak keharmonisan sosial di Indonesia.

"Saya mengutuk keras kejadian ini. Apapun alasannya pemboman di depan Gereja Katedral Makassar tidak dapat dibenarkan.Teror dalam bentuk bom harus kita lawan," kata Boy, dalam keterangannya, Senin (29/3).

Boy menambahkan, aksi kekerasan dan teror bukanlah ajaran agama mana pun. Ia mengatakan tidak ada agama yang mengajarkan perbuatan keji dan tercela tersebut untuk dilakukan.

"Kekerasan dan teror bukan ajaran agama. Agama apapun tidak mengajarkan dan membenarkan hal itu," ungkapnya.

Baca juga: Usut Bom Bunuh Diri di Makassar, Polri Tetapkan Empat Tersangka

Sementara itu, Boy juga mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk bahu-membahu bersama-sama memerangi tindakan terorisme dan radikalisme. Ia mengatakan pihaknya akan bekerja maksimal mencegah dan menanggulangi aksi terorisme di Indonesia.

"Kami (BNPT) tentunya bekerja dengan maksimal untuk mencegah dan menanggulangi aksi terorisme di Indonesia. Namun, kejahatan terorisme bisa terjadi secara dinamis sehingga tidak mudah dideteksi, untuk itu peran serta masyarakat juga akan sangat membantu," jelasnya.

Lebih lanjut, Boy mengingatkan, target teroris bukan hanya menyerang tempat ibadah. Target penyerangan bisa mengarah kepada aparat keamanan yang sedang bertugas.

"Kita tidak menutup kemungkinan mengenai fakta bahkan aparat keamanan, termasuk polisi, yang sedang bertugas pun menjadi target. Ini sebuah kejahatan extraordinary," ungkapnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya