Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kubu Moeldoko Tuding SBY Antidemokrasi

Anggitondi Martaon
23/3/2021 13:06
Kubu Moeldoko Tuding SBY Antidemokrasi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono(ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

KETUA Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai sudah ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya. Sebab, mantan Ketua Umum (Ketum) Demokrat itu dinilai telah mengingkari nilai demokrasi yang selama ini menjadi ciri khas partai tersebut.

"Tidak ada satupun sahabat SBY yang mau membela otokrasi dan Keluargaisme SBY di Demokrat," kata juru bicara Demokrat kubu Moeldoko, M Rahmad, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3).

Pihak Moeldoko menuding pembela SBY dan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah orang yang tidak paham sejarah partai. Mereka bahkan dituding pihak yang antidemokrasi.

Baca juga: Demokrat Kubu Moeldoko Lengkapi Berkas Pendaftaran Hasil KLB

Menurut dia, sudah menjadi rahasia umum bahwa kebijakan Demokrat dipegang kelompok tertentu, yaitu Keluarga Cikeas. Hal itu terlihat dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil Kongres V Demokrat 2020.

Dalam pasal 17 ayat (6) AD/ART Demokrat, Majelis Tinggi Partai Demokrat diberikan kewenangan mengambil keputusan strategis partai. Di antaranya, menentukan calon presiden dan wakil presiden, calon ketua atau pimpinan DPR, calon anggota legislatif pusat, calon koalisi pada pemilihan presiden (pilpres) dan lain sebagainya.

"SBY penguasa tunggal dalam Demokrat," tuding dia.

Rahmad pun mencibir aturan partai tersebut. AD/ART tersebut dianggap sangat tidak demokratis.

"Katanya pejuang demokrasi, kok arahnya otokrasi dan otoriterian?" tanya dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya