Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Upacara di IKN

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
12/6/2024 05:00
Upacara di IKN
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

‘UPACARA bendera merupakan media penghormatan terhadap simbol negara, melatih disiplin, dan bagus untuk kesehatan. Jika bukan kita warga Republik Indonesia yang menghormati bendera merah putih, lalu siapa lagi?’.

Kalimat itu meluncur dari seorang pendidik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8 Banjar, Kalimantan Selatan, Nor Jamilah. Sebagai guru setingkat sekolah dasar, Nor Jamilah tidak sedang main-main ketika menyampaikan amanat itu di depan para peserta didiknya saat upacara bendera, beberapa waktu lalu. Ia tulus ingin membangun nasionalisme, disiplin, dan karakter anak bangsa sejak di tingkat dasar.

Baginya, upacara bendera itu sakral kendati digelar dengan amat sangat sederhana. Upacara tetaplah simbol penting dan ajang mengenalkan karakter bangsa. Nor Jamilah pun membuat pertanyaan retoris, 'kalau bukan kita, siapa lagi yang menghormati bendera merah putih?', untuk menggedor rasa cinta bangsa.

Begitulah di negeri ini, upacara menjadi simbol penting. Bahkan, menjadi sangat sakral bila upacara itu dilakukan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Itulah mengapa, di HUT kemerdekaan kita, upacara digelar di sekujur sudut negeri. Dari Istana Negara, sekolah, hingga di lapangan tingkat RT.

Wajar belaka bila Presiden Joko Widodo sangat berkehendak menggelar upacara puncak HUT RI di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi sangat ingin menancapkan simbol 'nasionalisme' baru di IKN. Selain itu, upacara di IKN bisa menjadikan ibu kota baru Indonesia tersebut magnet baru negeri ini. IKN hendak dijadikan penanda penting bagi Indonesia oleh Jokowi.

Berkali-kali pula Kepala Negara, dalam berbagai kesempatan, memancangkan tekad melakukan upacara puncak HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024, di IKN. Dengan optimisme penuh, Jokowi menyebut IKN akan siap menjadi tempat upacara pada waktu yang sudah ditentukan tersebut. Karena itu, pembangunan IKN digenjot siang dan malam agar benar-benar siap menggelar upacara HUT RI nanti.

Tapi, membangun IKN agar memenuhi standar penuh sebagai tempat upacara puncak HUT kemerdekaan selevel Istana Negara ternyata tidak semudah menjadikannya bahan pidato motivasi. Lewat pengunduran diri dua petinggi Otoritas IKN, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, yang amat tiba-tiba, publik mulai curiga bahwa IKN tidak siap menggelar upacara HUT RI sesuai standar. Keduanya mengundurkan diri meski upacara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus tinggal beberapa pekan lagi.

Kedua pemimpin OIKN itu mengaku mengundurkan diri dari jabatan prestisius sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik. Mereka seolah mengabarkan kepada publik bahwa mereka mundur karena tidak mampu memenuhi permintaan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan IKN.

Maka, bermunculan spekulasi di kalangan luas bahwa Jokowi menghendaki percepatan karena ingin menggelar upacara HUT kemerdekaan di IKN sekaligus ingin menunjukkan bahwa proyek besar yang bertujuan meninggalkan warisan ini sukses. Jika gagal, jelas tidak ada kesempatan lagi bagi Jokowi untuk memimpin upacara di ibu kota baru sebagai kepala negara. Masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024.

Spekulasi publik makin menemukan alasan setelah pengunduran diri Bambang dan Dhony, pejabat dekat Jokowi mengubah skenario upacara pengibaran bendera. Kini, diputuskan upacara digelar di dua tempat, yakni di IKN dan di Istana Negara Jakarta. Jokowi dan presiden terpilih Prabowo akan di IKN, pada saat bersamaan Wapres Ma'ruf Amin dan wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka di Jakarta.

Apakah itu menyelesaikan masalah? Tentu tidak. Skenario upacara 'kembar' ini jelas meninggalkan masalah baru. Pertama, kenyataan itu bukti bahwa kritik sebagian kalangan yang menyebut proyek IKN terlalu ambisius dan 'dipaksakan' sebagai warisan rezim ini benar belaka. Kedua, ini menjadi semacam 'tamparan' baru yang menegaskan 'pukulan' lama soal seretnya investasi masuk IKN kendati berkali-kali dibilang investor telah berbondong-bondong membangun IKN.

Masalah ketiga, ada ancaman penyelesaian proyek IKN berlangsung alot. Anggaran negara jelas tidak cukup longgar untuk dipaksakan membiayai penyelesaian seratus persen IKN. Apalagi, presiden terpilih Prabowo Subianto masih harus merealisasikan program unggulannya saat kampanye, yakni 'makan siang gratis buat anak-anak sekolah' (belakangan berubah menjadi 'makan pagi bergizi'). Program itu jelas butuh anggaran besar.

Maka, dari tekad simbolik membuat upacara kemerdekaan RI di IKN, kita menyaksikan kotak pandora yang terbuka. Dari pintu tekad upacara yang ternyata tidak sepenuhnya bisa diadakan di ibu kota baru, publik seolah diajak untuk kian 'melucuti' proyek warisan ambisius yang meninggalkan banyak celah buat dilucuti itu. Maka, rezim ini bisa batal menyanyikan penggalan syair lagu Kegagalan Cinta: 'Kau yang mulai, kau yang mengakhiri'.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.