Presiden IOC Yakin Olimpiade Paris Kondusif Meski Terjadi Sabotase Jalur Kereta

PRESIDEN Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan kepercayaan penuh kepada otoritas Prancis setelah serangan pembakaran pada jaringan kereta cepat di Prancis. Sabotase tersebut mengakibatkan penundaan perjalanan ribuan penumpang beberapa jam sebelum upacara pembukaan Olimpiade.

Serangkaian kebakaran telah berdampak buruk pada beberapa jalur kereta api berkecepatan tinggi di Paris, dengan sekitar 800.000 orang diperkirakan akan terkena dampaknya.

Perusahaan kereta SNCF menggambarkannya sebagai serangan besar-besaran yang bertujuan melumpuhkan jaringan. Para calon penumpang disarankan untuk tidak bepergian dan membatalkan perjalanan.

Baca juga : Perdana Menteri Inggris Terkena Dampak Sabotase Kereta Cepat Prancis

"Saya tidak khawatir, kami memiliki kepercayaan penuh pada otoritas Prancis," kata Bach kepada BBC.

"Semua langkah sedang diambil. Pihak berwenang Prancis dibantu oleh 180 badan intelijen lain di seluruh dunia. Kami punya alasan kuat untuk memiliki keyakinan penuh," imbuhnya.

SNCF mengatakan kotak sinyal rusak akibat kebakaran dan serangan yang memengaruhi jalur penghubung Paris dengan kota-kota di utara, timur, dan barat daya negara itu.

Baca juga : Jaringan Kereta Cepat Prancis Disabotase Jelang Pembukaan Olimpiade 2024

Perusahaan itu mengatakan gangguan lebih lanjut potensial akan terjadi selama akhir pekan ini.

Layanan kereta cepat di Perancis dibatalkan dan mengalami keterlambatan pada Jumat (26/7) setelah jaringan kereta api berkecepatan tinggi di negara tersebut disabotase beberapa jam sebelum pembukaan Olimoiade 2024. 

Jaksa penuntut telah membuka penyelidikan setelah ada serangkaian "tindakan jahat" yang membuat kekacauan jalur kereta.  

"Semuanya membawa kita untuk percaya bahwa ini adalah tindakan kriminal," kata Menteri Transportasi, Patrice Vergriete, kepada wartawan. "Waktu yang terkoordinasi, van ditemukan di tempat pelaku pembakaran yang melarikan diri." (P-5)