Atlet Termuda di Olimpiade Tokyo 2020 Dapat Tawaran Berlatih di Tiongkok

PETENIS meja Suriah Hend Zaza, yang merupakan atlet termuda di Olimpiade Tokyo 2020, di usia 12 tahun, telah diundang Tiongkok untuk berlatih di negara yang terkenal dominan di cabang olahraga tenis meja itu.

Nama Zaza telah mendapatkan ketenaran dalam semalam di negaranya yang tengah dilanda perang tahun lalu, saat ia dinyatakan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Namun, di pesta Olahraga itu, dia langsung tersingkir di babak penyisihan setelah dikalahkan atlet Austria Liu Jiang.

Meski kiprahnya di Olimpiade berakhir cepat, nampaknya itu bukan akhir dari karier Zaza karena sekarang dia akan menuju ke Tiongkok, yang memenangkan medali emas di nomor tunggal putra dan putri tenis meja Olimpiade Tokyo 2020,, awal bulan depan, untuk menjalani pelatihan.

Baca juga: Chemutai, Atlet Putri Uganda Pertama yang Raih Medali Emas Olimpiade

Zaza diundang Komite Olimpiade Tiongkok, kata penyiar negara CCTV, yang mengutip pernyataan atlet Suriah itu, "Saya menantikan pelatihan di luar negeri sehingga saya dapat membuat kemajuan berkelanjutan dan mewujudkan impian kejuaraan saya."

"Tentu saja, pertama-tama, saya berharap untuk bisa mencapai level pemain Tiongkok. Impian saya adalah menjadi sehebat pemain Tiongkok dan saya berharap untuk pergi ke Tiongkok dan menerima pelatihan yang sama dengan mereka."

Zaza harus mengatasi kesulitan serius untuk mencapai Olimpiade, tempat ia membawa bendera Suriah dalam upacara pembukaan.

Perang saudara Suriah telah menewaskan sekitar 500.000 orang, jutaan orang terlantar, dan merusak infrastruktur sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan protes anti-pemerintah.

“Kondisi tempat saya berlatih di Suriah adalah hal yang sangat sulit bagi saya. Saya menginginkan lantai yang berbeda. Kami tidak memiliki meja atau persiapan seperti itu,” kata Zaza sebelumnya.

Zaza adalah atlet Olimpiade termuda sejak Beatrice Hustiu dari Romania yang berusia 11 tahun saat tampil di nomor skating di Olimpiade Musim Dingin 1968. (AFP/OL-1)