Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RIBUAN bangunan ruang kelas sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan ringan hingga berat. Jumlahnya tercatat mencapai ribuan ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, mengakui masih cukup banyak ruang kelas yang kondisinya mengalami rusak berat. Data yang dimiliki Disdikpora Kabupaten Cianjur, setidaknya terdapat 1.500 ruang kelas yang kondisinya rusak.
"Sebagaimana kita ketahui, data yang terdata di dalam dapodik (data pokok pendidikan), masih banyak (ruang kelas) yang rusak berat. Untuk SD sekitar 1.200-an dan SMP sekitar 300 ruang kelas," kata Ruhli kepada Media Indonesia, Senin (6/5).
Baca juga : Renovasi 5 Sekolah PAUD di Cianjur Selesai, Berkat Dana Bantuan Pemerintah Taiwan
Ruhli menyebut perbaikan ruang kelas kemungkinan tidak bisa sekaligus. Perbaikannya dilakukan secara bertahap dengan pertimbangan melihat kemampuan anggaran.
"Insya Allah pada 2024 kita mendapatkan bantuan alokasi baik dari DAU (dana alokasi umum), DAK (dana alokasi khusus), serta banprov (bantuan provinsi). Itu sekitar 250 ruang kelas se-Kabupaten Cianjur," ungkapnya.
Kondisi itu pula yang membuat Disdikpora akan menerapkan skala prioritas. Artinya, akan diprioritaskan perbaikan ruang-ruang kelas yang memang kondisinya sudah sangat parah.
Baca juga : Disdikpora Cianjur Tunggu Kebijakan Soal Relokasi Sekolah Di Daerah Gempa
"Dengan ketersediaan alokasi bantuan yang ada, hanya sekitar 10-20% yang bisa diperbaiki. Makanya harus ada skala prioritas, sekolah yang akan mendapatkan bantuan pada tahun 2024," tegasnya.
Bagi Ruhli kondisi itu tentu jadi tantangan. Karena itu, perlu kerja sama dan kebijakan dari semua pihak agar perbaikan ruang kelas rusak di Kabupaten Cianjur bisa terselesaikan.
"Ada berbagai faktor yang menyebabkan masih banyak ruang kelas mengalami kerusakan. Misalnya bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya. Kemudian usia bangunan yang sudah cukup lama atau tua," terang dia.
Baca juga : Pemulihan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Di Cianjur Pascagempa Dimulai
Ruhli menyebutkan, sebetulnya dari dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ada alokasi untuk perawatan bangunan sekolah. Namun alokasi anggarannya disesuaikan dengan besaran serta komponen tingkat kerusakannya.
"Kalau untuk kerusakan ringan masih bisa menggunakan alokasi perawatan dari BOS. Kalau tingkat kerusakan sudah di atas 60%, tentu itu tak bisa," pungkasnya.
(Z-9)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
Muhammadiyah belum membentuk perusahaan baru untuk mengelola usaha tambang yang akan diberikan pemerintah.
Nah, apa saja 37 surat dalam juz amma? Berikut urutan surat-surat pendek dalam juz 30.
Ada enam ruang kelas yang kondisi atap bangunannya rusak. Dua ruangan kelas di antaranya sudah tak bisa digunakan.
RIBUAN ruang kelas sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kondisinya rusak.
SEKOLAH Dasar Negeri (SDN) Sukadaya 02 di Kampung Pengarengan RT 003, RW 001, Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, tak ubahnya seperti kandang kambing.
JUMLAH bangunan SD di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang kondisinya membutuhkan rehab berat baru terdata sebanyak 148 sekolah dari 1.254 sekolah.
Kejadian tersebut terjadi sesaat siswa siswi kelas 2 tengah mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved