Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Nelayan Pesisir Sulbar Kembangkan Budi Daya Kepiting Bakau

Asrianto
06/11/2023 09:49
Nelayan Pesisir Sulbar Kembangkan Budi Daya Kepiting Bakau
Ilustrasi. Petambak memperlihatkan kepiting bakau (Scylla serrata) hasil budidaya di Dusun Papakka, Bontoa, Maros, Sulawasei Selatan.(ANTARA/HASRUL SAID )

UNTUK meningkatkan perekonomian pascapandemi covid-19, nelayan pesisir Mirring, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, membudidayakan kepiting bakau di habitat aslinya. Usaha ini pun semakin berkembang dan mampu menopang ekonomi nelayan yang sempat ambruk karena pandemi.

Lokasi budidaya kepiting bakau berada di hutan mangrove yang merupakan habitat asli hewan tersebut.

Luas lahan yang dijadikan lokasi budidaya sekitar 500 meter persegi dan yang dibentuk sedemikan rupa mirip seperti keramba ikan. Jumlah populasi kepiting bakau mencapai ratusan ekor dengan ukuran yang berbeda-beda.

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, bibit kepiting sengaja didatangkan dari luar daerah, yakni Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Bibit kepiting lalu dipelihara dan dibudidayakan selama beberapa bulan hingga siap panen.

Untuk memasarkan hasilnya, kepiting masih dipasarkan secara lokal. Namun, sudah ada permintaan dari luar daerah. Hanya saja nelayan belum mampu memenuhi permintaan dalam jumlah yang banyak.

Baca juga:

KKP Lepas Ekspor 5 Ton Kepiting Bakau ke Tiongkok

Perdana, Koperasi di Ternate Ekspor Kepiting Bakau ke Singapura

Budidaya kepiting bakau dengan sistem seperti itu merupakan yang pertama kalinya di Polewali Mandar dan bahkan di Sulawesi Barat. Selain mendapatkan keuntungan ekonomi, nelayan juga sekaligus menjaga mangrove agar habitat laut tetap terjaga.

Kepala Dusun Tappina, Hamza, mengatakan awalnya usaha budidaya kepiting bakau dimulai oleh nelayan pada 2022. Usaha mereka semakin berkembang dan mampu menopang ekonomi nelayan.

"Kendala yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan pakan siap saji dalam bentuk kemasan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan, nelayan memberikan ikan yang dibeli dari nelayan sekitar atau pun mereka mencari sendiri dengan cara dijaring di pinggir laut," jelas Hamza, Minggu (5/11).

Selain soal pakan, lanjut Hamza, hal yang menjadi kendala lainnya adalah faktor alam seperti cuaca buruk dan gelombang pasang yang pernah merusak lokasi penangkaran pada awal Januari lalu.

"Kedepaannya, budidaya kepiting bakau ini akan terus dikembangkan dan menambah jumlah bibitnya sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak pula," tutup dia. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya