Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKIBAT kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, aktivitas pengangkutan sampah dari di Wilayah Bandung Raya Provinsi Jawa Barat (Jabar), menjadi terganggu. Bisa dipastikan, sampah yang menggunung bakal kembali mengepung Bandung.
Berdasarkan informasi yang didapat, antrean truk-truk sampah terlihat dari area pintu masuk TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga ruas jalan Rajamandala-Cipeundeuy, ini terjadi akibat kebakaran yang melanda TPA Sarimukti.
Kepala UPTD Pengelolaan TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar Arief Perdana di Bandung Selasa (22/8) mengaku, aktivitas pengangkutan sampah ke TPA tetap berjalan meskipun lambat dan terjadi antrean, apalagi ada satu excavator yang ikut terbakar.
Baca juga : Operasional TPA Sarimukti di Cipatat Dihentikan karena Kebakaran Meluas
"Alat berat tersebut terbakar saat tengah melakukan pengerjaan pengalihan (sodetan) Sungai Cipanauan. Api keburu cepat membesar, tidak bisa dipindahin," jelasnya.
Menurut Arief, terdapat empat jenis alat berat di Sarimukti, yakni 3 excavator dan 1 buldoser. Kini, hanya tersisa 3 alat berat akibat 1 alat beratnya terbakar. Kebakaran yang berlangsung pada Sabtu, (19/8) tersebut juga menimbulkan keanehan. Pasalnya, jika terjadi siang hari, penyebab kebakaran bisa karena pantulan sinar matahari dari serpihan kaca di TPA.
Baca juga : Sarimukti, Nasibmu Kini
"Pantulan itu memunculkan titik api yang terkena gas metan di bawah tumpukan sampah. Namun, jika terjadi malah hari, faktor lain diduga menjadi penyebabnya. Kemungkinan ada faktor ada yang merokok atau niatnya membakar sampah kecil (lalu api meluas)," terangnya.
"Kami juga susah mengendalikan para pemulung yang bekerja di Sarimukti, mereka datang bekerja tidak bisa kita larang," imbuhnya lagi.
Arief menerangkan, kebakaran yang melanda TPA Sarimukti terjadi pada Senin (21/8), saat ini penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran sedang dilakukan.Pemadaman pun tengah dilakukan agar kebakaran tidak meluas dengan membuat parit untuk melokalisir api, untuk memadamkan api sudah ada dua unit Damkar dari KBB," ucapnya.
"Sebenanrnya api telah berhasil dipadamkan hari kemarin, cuma setelah siang terkena sinar panas matahari api menyebar lagi," ujarnya.
Arief juga khawatir, asap kebakaran TPA Sarimukti berdampak kepada warga yang bermukim di dekat TPA. Untuk itu, api harus segera dipadamkan guna menghindari dampak tersebut. Dan kepada ia menghimbau masyarakat untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA dengan cara mendaur ulang atau mengolahnya menjadi kompos.
"Apalagi kini kondisi TPA sudah overload atau sampah yang dibuang sudah melebihi kapasitas. Dalam catatan kami persoalan yang melanda TPA Sarimukti berdampak pada penumpukan sampah di kota/kabupaten yang membuang," pungkasnya. (Z-4)
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Bekerjasama dengan Kemenkes RI dan Kemendikbudristek RI, Kao mendukung program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) serta pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Pengolahan sampah dengan basis LCCN mengolah semua jenis sampah melalui proses panas yang dihasilkan dengan tujuan menghasilkan uap (steam) atau listrik sebagai pilihan
Timbunan sampah di Pasar Tugu, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), tercatat mencapai lima meter. Ketinggian ini bakal terus bertambah jika tak segera dibersihkan.
Warga menuding, armada sampah menjadi penyebab rusaknya jalan. Sementara itu, kompensasi yang dijanjikan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk warga tidak juga terealisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved