Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PULUHAN desa di sembilan yang tersebar di sembilan kecamatan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak kekeringan ekstrem di daerah itu. Sesuai laporan Stasiun Klimatologi Kelas II NTT, Selasa (1/8), kekeringan ekstrem terjadi karena tidak turun hujan secara terus-menerus selama dua bulan terakhir
Wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem tersebar tidak merata di delapan kabupaten yakni Sumba Timur, Rote Ndao, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Ngada, Nagekeo, dan Sumba Tengah.
"Di Sumba Timur (kekeringan ekstrem) di sekitar Kecamatan Rambangaru dan Kemanggih, di Rote Ndao di sekitar Busalangga, di Manggarai di sekitar Iteng, kemudian Manggarai Timur di sekitar Ranamese, Manggarai Barat di Ranggu, Kabupaten Ngada di Aimere, Nagekeo di Keo Tengah dan Sumba Barat di sektar Kabukarudi," sebut Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT, Rahmatulloh Adji.
Baca juga: Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT
Menurutnya, dampak kekeringan ekstrem terhadap sektor pertanian terutama sawah yang mengandalkan air hujan. Selain itu, ketersediaan air tanah akan berkurang yang menyebabkan kelangkaan air bersih.
Kekeringan ekstrem juga meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran, apalagi saat ini beberapa wilayah NTT diterjang angin kencang dengan kecepatan antara 30-45 kilometer per jam.
Baca juga: Pemangku Kepentingan Didorong Waspadai Ancaman El Nino pada Inflasi
Terkait kekeringan ekstrem tersebut, masyarakat diimbau menghemat air, dan tidak menanam tanaman yang membutuhkan sedikit air seperti tanaman hortikultura.
Menurut Adji, analisis curah hujan dasarian II Juli 2023 menyebutkan, umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah yakni 0-50 milimeter.
Hanya beberapa wilayah mengalami curah hujan dengan kategori menengah yakni 51-150 milimeter meliputi sebagian kecil Kabupaten Nagekeo, Ende, Sumba Timur, Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Malaka. (PO/Z-7)
Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Floratama Academy 5.0 tahun 2024 (FA), Senin (22/7).
ANGGOTA Kompi 4 Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Paskal Jani, menganiaya warga asal Terang Kecamatan Boleng.
Kontrak renovasi sekolah selama 210 hari mulai 14 Maret-6 Oktober 2022. Kemudian sampai Desember 2022, pekerjaan belum selesai 100%, namun tersangka ADSN dan AYP melakukan permohonan
RATUSAN calon siswa baru, Rabu (10/7/2024), mulai memadati sejumlah sekolah di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
KSOP Kelas II Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerapkan sistem boarding kit untuk semua kapal wisata yang berlayar dari pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo.
KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) terus terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sejak empat hari terakhir. Krisis BBM ini berdampak pada aktivitas pariwisata.
Walaupun saat ini Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetapi fenomena La Nina yang dimulai dari Juni hingga November disebut akan membawa peningkatan intensitas curah hujan tinggi
INTENSITAS serta curah hujan tinggi menyebabkan banjir melanda empat Kecamatan yang berada di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Sabtu (15/6) pukul 16.30 WITA.
PREDIKSI curah hujan dan sifat hujan bulanan menunjukkan kondisi kekeringan selama musim kemarau akan mendominasi hingga September 2024.
Berdasarkan hasil monitoring perkembangan musim kemarau 2024, sebanyak 19% dari total zona musim di Indonesia telah masuk musim kemarau.
BMKG menyebut sebagian besar wilayah di ndonesia berpotensi mengalami hujan pada Senin (13/5).
DEPUTI Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa dalam sepekan ke depan BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved