Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FORUM Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kalimantan Timur (FKUB Kaltim) melakukan studi tiru kehidupan kerukunan dan moderasi beragama ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Rabu (21/6/2023).
Dalam studi ini itu, hadir Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid, dan Ketua FKUB Kaltim Asmuni Alie di Ruang Rapat Gedung B Lantai 5, Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang.
Dalam kunjungannya, FKUB Kaltim belajar langsung kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang bagaimana toleransi antarumat beragama berjalan di Jateng.
Baca juga : Guru Besar UIN Walisongo Semarang: Moderasi Beragama Bukan Bid'ah
Di bawah kepemimpinan Ganjar, Provinsi Jateng dinilai sebagai tempat yang sangat kental dengan nilai-nilai toleransi tinggi meski dibalut banyak perbedaan di tengah masyarakatnya.
“Ingin banyak belajar dari Jawa Tengah. Jawa Tengah jumlah penduduknya banyak 37 juta, pasti banyak ragam masalah yang dihadapi. Tetapi kita melihat Pak Ganjar mampu dengan kepemimpinannya bersama dengan FKUB membangun kehidupan yang harmonis,” kata Hadi.
Telebih terdapat empat kota yang mendapat predikat kota toleran se-Indonesia versi SETARA Institute. Yakni Kota Salatiga, Kota Surakarta, Kota Semarang, dan Kota Magelang.
Baca juga : Toleransi di Era Ganjar Diapresiasi Pengasuh Ponpes Kauman Lasem
Hadi mengatakan, hal tersebut menjadi patokan Provinsi Kaltim untuk belajar mengenai kehidupan antarumat beragama dari Ganjar. Apalagi Kaltim akan menjadi Ibu Kota negara.
“Salah satu yang menarik kan di Kabupaten Klaten membentuk FKUB sampai ke tingkat desa. Jumlah personel itu lebih dari 5.000 dan itu menjadi terbesar, terlengkap se-Indonesia. Harapan kita ini bisa menjadi contoh di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia,” kata Hadi.
Sementara, Ganjar menyambut baik studi tiru yang dilakukan FKUB Kaltim dari Jateng. Ganjar mengatakan, pertemuan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama.
Baca juga : Urgensi Moderasi Beragama Menopang Kemajemukan Indonesia
“Komitmen menjaga keberagaman oke, komitmen menjaga masyarakat bisa mendapatkan ruang, waktu, ibadah yang bagus oke, dan kita berbagi apa yang dikerjakan di Jawa Tengah,” katanya.
Ganjar pun mengajak anak-anak muda di kedua provinsi untuk turut serta menjaga kerukunan umat beragama. Sehingga, Indonesia sebagai negara toleran bisa diwujudkan dari seluruh elemen masyarakat.
“Harus dengan anak-anak muda, generasi milenialnya, generasi Z-nya, itu juga bisa mengerti dan memahami. Maka tadi kita sampaikan di Jawa Tengah ada FKUB muda sehingga mereka juga akan menceritakan kepada teman-temannya untuk menjaga dan merawat dengan perbedaan ini,” pungkas Ganjar. (Z-5)
Permintaan hunian meningkat seiring pembangunan IKN. Untuk menjawab kebutuhan ini, Sinar Mas Land meluncurkan klaster residensial terbaru yakni Townville di Grand City Balikpapan.
RSB Berau ini merupakan yang pertama di Kalimantan dan terbesar di Indonesia dari segi bangunan.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan bertemu dengan para pengusaha setempat pada hari ke-2 berkantor di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur.
Kata Jokowi, pembangunan IKN berhasil menggerakkan ekonomi wilayah setempat.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akan mencoba memulai bermalam dan bekerja dari Istana di Ibu Kota Negara, Nusantara. Hal ini dilakukan sembari memantau persiapan untuk upacara 17 Agustus nanti.
SEJUMLAH sekolah dasar negeri (SDN) dan sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, memperoleh pembinaan khusus.
Melihat potensi dan fenomena disharmoni yang ada, semangat moderasi beragama harus terus digelorakan.
Moderasi beragama sering kali dipahami hanya sebagai ‘budaya keagamaan’ (religious culture).
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
Selain kaku dalam menyikapi budaya lokal, Muhammadiyah juga tak lentur dalam berhubungan dengan umat beragama yang berbeda.
Nantinya akan dilakukan pretest dan diakhiri dengan post test untuk mengukur kognitifnya, supaya tidak ada mispersepsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved