Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBAHASAN RUU Kesehatan masih terus berlangsung lewat berbagai diskusi
publik yang bertujuan untuk memetakan masalah, menjaring aspirasi dan
memperkuat argumen.
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Ova Emilia menyoroti kewenangan penyelenggaraan pendidikan dokter spesialis oleh rumah sakit yang akan mengubah sistem pendidikan nasional.
Menurutnya, dalam RUU ini memang ada yang akan diubah dan tentunya
berkaitan dengan kewenangan pendidikan khususnya pendidikan spesialis yang menempatkan rumah sakit sebagai penyelenggara pendidikan
"Ini tentunya perlu dikaji. Kalau Rumah sakit sebagai penyelenggara
pendidikan tentunya ini sebagai perubahan besar karena kalau kita melihat prinsip-prinsip penyelenggaraan kegiatan pendidikan itu mestinya institusi pendidikan," paparnya.
Padahal, institusi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit selama ini memiliki tanggung jawab dalam menyediakan kualitas pelayanan dan pemerataan kesehatan. Jika kemudian harus bertindak sebagai penyelenggara pendidikan tentu perlu didiskusikan lagi secara mendalam, mulai dari kewenangan, kesiapan regulasi, infrastruktur dan sumber daya.
"Tentunya percepatan dan kuantitas harus berjalan beriringan demi
peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan," imbuhnya.
Namun, secara umum, Ova menyebut, pembahasan RUU ini tidak dari nol. RUU ini sebuah cita-cita luhur yang harus didukung dengan fondasi pemikiran yang kokoh dan meminimalkan risiko tanggung jawab di masa depan.
"Tentunya cita-cita RUU Kesehatan adalah untuk mengatasi permasalahan
pelayanan dan pemerataan kesehatan, serta menjamin setiap warga negara
negara memperoleh akses pelayanan kesehatan dan kesejahteraan tanpa
pengecualian," ujarnya saat membuka Webinar bertema Urgensi Pendidikan
Terintegrasi untuk Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan
PKMK-FKKMK UGM, Sabtu (8/4)
Rektor berharap hadirnya RUU Kesehatan mampu memberikan solusi di bidang kesehatan dengan minimal menimbulkan masalah yang baru. Hadirnya RUU Kesehatan setidaknya menggugurkan 13 UU yang dianggap tidak efisien dan saling tumpang tindih atau kontradiktif.
Selain itu, ada prinsip yang perlu diangkat sebagai konektivitas dalam
menyelesaikan masalah dasar termasuk masalah di bidang kesehatan. "Kita tahu semuanya, sektor kesehatan tidak bisa berdiri sendiri. Hal itu dapat berkaca pada saat kita menangani pandemi yang lalu," katanya.
Webinar Urgensi Pendidikan Terintegrasi untuk Pemerataan Pelayanan
Kesehatan menghadirkan tiga narasumber yaitu Prof Gandes Retno
Rahayu, Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM; Setyo Widi Nugroho, Ketua MKKI dan Prof Ratna Sitompul Pokjanas AHS. (N-2)
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
DIBANDING rumah sakit swasta, puskesmas di Indonesia dinilai tidak sembarangan memberikan antibiotik.
ANAK merupakan pihak paling terpapar pada pelayanan yang tidak perlu atau overtreatment di pelayanan kesehatan. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Yayasan Orang Tua Peduli Purnamawati Sujud.
Rumah sakit dilarang memberikan susu formula (sufor) untuk bayi yang baru lahir tanpa indikasi medis, agar tidak menyulitkan ibu untuk menyusui anaknya secara eksklusif
Sebuah kedai kopi di Mall Bogor Junction (Jogya Junction) terbakar pada Selasa pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Seorang satpam dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved