Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RIBUAN orang memadati Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang pada Minggu (14/8/2022) pagi. Dengan antusias, warga menyaksikan pertunjukan spektakuler seni tradisional jaranan dan gending-gending Jawa bertajuk Gamelan Kolosal.
Gelaran yang dihadiri sebanyak 1.050 seniman jaranan dan pengrawit ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Tengah.
Acara terselenggara berkat dukungan Bank Jateng dan Purnomo Yusgiantoro Center.
Ribuan seniman itu tampil memesona dan berhasil menyihir warga yang asyik mengikuti Car Free Day (CFD) di kawasan itu.
Pertunjukan yang tak biasa tersebut sontak membuat ribuan masyarakat menghentikan aktifitas CFD dan mengabadikan moment itu dengan kamera masing-masing.
Tak hanya menyaksikan, masyarakat juga ikut menari bersama penari jaranan. Awalnya hanya satu atau dua orang. Namun lama-lama, yang ikut menari semakin banyak saja.
Baca juga: Peringati HUT Jateng ke-72, Ganjar Inisiasi Konser Rapsodia Nusantara di Sam Poo Kong
Jadilah sebuah pertunjukan flashmob tari Jaranan yang begitu memesona di sepanjang Simpang Lima.
Ada dari seniman jaranan, masyarakat dan para siswa SMA/SMK negeri di Jateng.
"Asyik banget bisa flashmob bareng tari jaranan. Seru dan menarik, karena jarang-jarang di Simpang Lima ada parade seni tradisional seperti ini. Biasanya kan band-band atau tarian populer lain," kata Alfie,30, salah satu warga yang ikut menari bareng.
Alfie mengaku cukup kesulitan menirukan gerakan-gerakan para penari jaranan. Meski begitu, ia tetap antusias dan menari dengan asyiknya bersama teman-teman.
"Ya agak kesulitan, karena jarang menari tradisional. Tapi seru, karena bareng-bareng semua ikut nari. Harapannya sering diadakan acara semacam ini, karena ini bagian dari mengenalkan dan melestarikan budaya tradisional. Kita harus bangga pada budaya bangsa," jelasnya.
Tak hanya masyarakat, para seniman yang notabene adalah seniman desa juga begitu bangga bisa tampil di Simpang Lima. Mereka tak menyangka, antusias masyarakat pada seni tradisional masih begitu tinggi.
"Rasanya bangga, seneng dan terharu sekali. Grogi juga, karena tampil ditonton banyak orang seperti ini. Melihat masyarakat ikut nari bersama, rasanya terharu karena mereka masih cinta pada kesenian tradisional. Semoga kesenian tradisional Jateng dan Indonesia semakin maju," kata Anin, 20, penari jaranan asal group Setuo Lawang Budoyo Wonosobo.
Diantara para penari, hadir pula istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo. Atikoh bahkan ikut juga menari jaranan dengan semangatnya.
"Asyik ya, saya kebetulan lama banget nggak nari tradisional, mungkin SD ya. Karena ini pertama kali, jadi banyak nyontek depan belakang," katanya.
Atikoh juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut menari jaranan. Meski saat ini sudah era digital, tapi masyarakat masih mencintai budaya lokal yang luar biasa.
"Melihat antusiasme masyarakat luar biasa, anak muda, anak kecil, tua semua ikut menari. Semoga seni tradisional ini semakin eksis, kebudayaan lokal semakin dicintai, semakin membumi dan masyarakat Jawa Tengah semakin makmur gemah ripah loh jinawi," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf pada seniman dan seluruh masyarakat di tempat itu.
Sebab, ia yang seharusnya hadir terpaksa menyapa masyarakat lewat daring karena sedang mengikuti acara bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta.
"Saya mohon maaf, seharusnya saya hadir dan saya memang sudah menantikan lama acara ini. Tapi terpaksa saya mengikuti secara daring karena harus mengikuti acara bersama pak Presiden di Jakarta," kata Ganjar.
Meski begitu, ia tetap menyaksikan secara penuh dan bangga melihat kemeriahan acara yang disajikan. Ribuan seniman tradisional bersama masyarakat menari bersama dengan riang gembira.
"Betapa meriahnya acara ini, kesenian tradisional tampil dengan beragam pernak-pernik yang disajikan. Ada kuda lumping, ada karawitan dan ada juga penampilan budaya dari berbagai daerah yang dibawakan adik-adik mahasiswa kita. Saya lihat semuanya semangat dan bergembira, banggalah pokoknya," pungkasnya.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
PALANG Merah Indonesia (PMI) Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan donor darah di Pendapa Kabupaten Klaten, Selasa (30/7). Donor darah ini diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan.
Jateng Fair 2024 mempersembahkan tema "Sensational of Central Java Coffee", menampilkan berbagai produk kopi dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendukung Irjen Ahmad Luthfi untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah.
Ahmad Luthfi disebut memiliki popularitas tinggi di beberapa lembaga survei.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap kelima terduga menilepan, lanjut Artanto, jumlah barang bukti narkoba jenis sabu yang ditilep seberat 250,4 gram dari hasil beberapa kali penangkapan
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
BAKAL Calon Wali Kota Medan dari Partai NasDem, Rico Waas memastikan akan memberikan ruang yang besar untuk seniman dan pegiat literasi jika menang dalam Pilkada 2024.
Firman juga meluncurkan single terbaru berjudul "Waktu" yang dirilis di channel YouTube barunya.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Salah satu seniman cilik yang karyanya berhasil terseleksi pada ArtJog 2024 ini adalah Louis Gilbert Yulianto, 11 tahun asal Yogyakarta.
Konser dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi Tanah Air seperti Krisdayanti, Carlos Camelo, Los Morenitos dan Playset Band. Mereka membawakan berbagai lagu kenangan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved