Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PROYEK Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo yang merupakan proyek pengembangan pembangkit listrik berbasis sampah di Kota Solo, pada Selasa sore (28/6) mulai tahap commisioning, setelah memgalami progres pembangunan sejak Oktober 2019.
Direktur PT. Solo Citra Metro Plasma Power (SCMP) selaku pemenang tender terbuka pelaksana proyek PLTSa Putri Cempo, Erlan Syuherlan mengajak keliling Sekda Kota Solo Ahyani bersama Ketua DPRD Kota Budi Prasetyo dan Ketua Fraksi PDIP YF Sukasno pada area 4 unit mesin pembangkit yang ada di kompleks TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah Putri Cempo.
Dia menjelaskan, bahwa tahapan commisioning ini merupakan pengujian dengan mengecek apakah sistem itu sudah berjalan dengan baik, dan mampu menghasilkan listrik. " Commisioning ini untuk membuktikan bahwa sampah bisa dijadikan listrik, itu saja," kata Erlan.
Dia katakan, hingga tahap uji coba sistem mesin pengolah gasifikasi menjadi listrik di PLTSa Putri Cempo ini baru terpasang 4 unit, dari total 8 unit mesin, yang ditarget bisa terpasang dan beroperasional penuh pada Desember 2022.
"Jika semua sesuai jadwal dan target, maka PLTSa Putri Cempo ini akab menjadi solusi bagimana mengatasi sampah di Solo ini menjadi energi ramah lingkungan, dalam wujud listrik," kata dia.
Lebih jauh dia paparkan, dengan melihat rangkaian mesin yang sudah bisa jalan, kita berharap dukungan, agar tahap lanjutan bisa diselesaikan. Dengan begitu akan segera terjawab pertanyaan selama ini, apakah sampah bisa diubah menjadi listrik.
PLTSa Putri Cempo untuk pengolahan sampah menjadi gasifikasi, yang kemudian dikonversi menjadi listrik ini tiap hari membutuhkan sampah yang sudab dipilah dan kering sebanyak 510 ton, yang merupakan campuran sampah lama dan baru.
Jika sudah terpasang semua pada akhir tahun, maka PLTSa Putri Cempo mampu memproduksi 8 Mega Watt, yang mana 5 MW dijual ke PLN, dan 3 MW untuk dikelola kepentingan pembangkit.
Sekda Kota Solo Ahyani menjelaskan, bahwa untuk memenuhi kebutuhan PLTSa ini kedepan, Pemkot akan menerapkan konsep sampah regional Subosukowonosraten (Surakarta/Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Karanganyarndan Klaten ).
"Hal ini perlu,karena hanya mengandalkan sampah warga Solo yang hanya 310 ton per hari sangat kurang. Karena itu butuh dukungan dari tetangga. Misal Palur dan Kartosuro, sudah kita koordinasi, dan nanti akan ditinsaklanjuti antar kepala daerah," tutur Ayani usai meninjau keliling PLTSa Putri Cempo. (OL-13)
Baca Juga: Anies Sebut PLTSa Bantargebang Solusi Atasi 7.800 Ton Sampah DKI
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Hadiah ibadah umrah perdana diberikan kepada Best Employee and Appreciation Manager of The Year di Lorin Group Solo
Yogyakarta dan Solo punya historis yang cukup panjang dalam perjalanan sepak bola di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget dengan hasil rehabilitasi Pasar Jongke, Surakarta, Jawa Tengah. Ia berkelakar pasar tersebut mampu mengalahkan kualitas mal.
Tulus, yang terkenal dengan lagu-lagu hits seperti Gajah, Sepatu hingga Interaksi ini, melengkapi 13 nama yang akan menjadi official lineup dari PROJEK-D VOL.3.
Acara peringatan digelar dengan menyelenggarakan kegiatan sosial.
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved