Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Jerman Frank-Walter Steinmeier, memperalihatkan apresiasinya terhadap seni tradisional dan kontemporer saat berkunjung ke Yogyakarta, Jumat (17/6). Itulah yang terucap ketika ia berkunjung ke Keraton Yogyakarta dan Museum Nasional Jogja (Jogja National Museum).
Presiden Frank dijamu oleh Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X dan keluarga. Sang Presiden diajak menyaksikan benda-benda koleksi Keraton di Emper Gedhong Prabayeksa, Beksan Lawung Ageng di Tratag Bangsal Kencana, dan menikmati suguhan kopi, teh, serta makanan ringan khas Keraton di Bangsal Manis.
Putri sulung Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menyampaikan, benda-benda koleksi Keraton Yogyakarta yang diperlihatkan kepada Presiden Jerman adalah batik, wayang kulit, barang pecah belah milik Keraton, serta manuskrip.
"Beliau apresiasi tariannya, karena karena lawung itu kan musiknya semarak ada terompet, drum beliau berpikir kalau yang rancak itu hanya di Bali gitu. Termasuk bertanya tentang tarian perang, kemudian tadi sudah dijelaskan bahwa lawung itu untuk wedding," ujar GKR Mangkubumi.
Beksan Lawung merupakan tarian pusaka ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tarian ini menggambarkan adu ketangkasan prajurit saat berlatih tombak dan berkuda sehingga gerakan-gerakannya mengandung unsur heroik, patriotik, dan berkarakter maskulin.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jerman dan Sri Sultan sempat membahas tentang menjaga warisan budaya hingga lingkungan. Kedua belah pihak banyak membahas soal warisan budaya karena di Jerman maupun Yogyakarta sama-sama peduli dengan warisan budaya terutama terkait tentang arsitektur.
"Di Jerman itu punya teknologi dan riset yang cukup bagus untuk environment. Kami ingin kolaborasi penataan permasalahan lingkungan di Jogja," imbuh dia.
Baca juga : Antisipasi Penyebaran Varian BAru Covid-19, Wali Kota Semarang Percepat Vaksinasi Booster
Di Museum Nasional Jogja, sang presiden mengapresiasi Proyek Kolektif Seni Monumen Antroposen Yogyakarta. Ketika melihat pertunjukkan seni kontemporer di JNM, ia menilai, para seniman di sini mampu menggabungkan teknologi modern yang menyatu dengan kesenian.
Bahkan, kreativitas seni yang dibuat oleh para seniman peka kepada isu-isu yang terjadi di Indonesia.
"Terkait kesenian yang ada di sini kami berikan dukungan. Tentu saja ini sesuatu yang bagus dan juga bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah, ujar Presiden Steinmeier.
Proyek Monumen Antroposen ini merupakan hasil gagasan dari Indonesian Upcycle Forum dan didukung penuh oleh Goethe-Institut Indonesia dan German Federal Foreign Office, yang harapannya dapat menjadi pusat budaya dan ekonomi kreatif yang mempromosikan ekonomi sirkular yang berbasis komunitas.
Presiden Steinmeier menyampaikan, secara keseluruhan, kunjungannya ke Indonesia dilakukan untuk memperingati hubungan diplomatik Jerman-Indonesia yang sudah berusia 70 tahun dan terjalin sejak 25 Juni 1952. Usai menemui Presiden RI Joko Widodo, Presiden Steinmeier sengaja menyempatkan diri untuk juga bertandang ke DIY guna bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Saya di sini tentunya tidak hanya untuk menjalin hubungan dan membicarakan soal politik. Namun juga upaya Indonesia di bidang lingkungan hidup, iklim, dan energi," tutup dia.
Sebelum ke Keraton Yogyakarta, Presiden Jerman juga sempat berkunjung ke Candi Borobudur dan Universitas Gadjah Mada. (OL-7)
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Misi utamanya, pendidikan vokasi harus berkontribusi terkait perkembangan ekonomi di daerah.
Yogyakarta dan Solo punya historis yang cukup panjang dalam perjalanan sepak bola di Indonesia.
Workshop ini digelar untuk membangun pemahaman masyarakat terkait pengelolaan keuangan secara bijak dalam keseharian.
Yogyakarta jadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai barometer sepak bola putri di Tanah Air.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved