Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan di wilayah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), bakal mengalami penurunan di penghujung Mei. Sebab, kondisi cuaca mulai memasuki musim kemarau.
Kepala Stasiun Klimatologi Sumsel Wandayantolis mengatakan berdasarkan analisis sifat hujan pada dasarian II Mei 2022, sebagian wilayah Sumsel sudah di bawah normal. Misalnya, seluruh daerah PALI dan Lubuk Linggau.
Namun, ada juga yang masih berada di kondisi normal. Seperti, di sebagian OKI dan sebagian besar Pagaralam. "Untuk sifat hujan yang masih di atas normal, itu terjadi di antaranya di Kota Palembang," ujarnya, Senin (23/5).
Baca juga: Musim Kemarau, BPBD Babel Siaga Karhutla
Dari analisis tersebut, pihaknya memperkirakan curah hujan pada dasarian III Mei 2022. Diperkirakan, terjadi penurunan curah hujan.
Bahkan, sebagian besar wilayah Sumsel curah hujannya rendah atau 0 hingga 50 mm. Sedangkan, untuk curah hujan kategori menengah atau 50 hingga 150 mm masih tetap terjadi. Sekalipun hanya sebagian kecil di wilayah Sumsel.
Curah hujan bakal semakin menurun diperkirakan terjadi pada dasarian I Juni 2022. "Untuk curah hujan tinggi dan sangat tinggi di Sumsel itu tidak ada," jelas Wandayantolis.
Lalu, BMKG memperkirakan terjadi Hari Tanpa Hujan (HTH). Mulai HTH sangat pendek atau 1-5 hari, HTH pendek 6-10 hari. Sedangkan HTH menengah, panjang dan sangat panjang, hingga kekeringan ekstrem tidak terjadi di Sumsel.
Baca juga: KLHK Tingkatkan Antisipasi Karhutla di Sejumlah Wilayah
"HTH paling panjang di Sumsel diperkirakan bakal terjadi di Kikim Barat, Kabupaten Lahat, yakni 8 hari," imbuhnya.
Menurut dia, curah hujan ini seiring masuknya periode musim kemarau. Sehingga, pihaknya mengimbau agar masyarakat di Sumsel berhemat dalam menggunakan air bersih.
"Dengan kondisi turunnya curah hujan, kami ingatkan masyarakat dan juga pemerintah daerah agar melakukan antisipasi lebih ketat. Tingkatkan kewaspadaan di daerah rawan. Sebab, potensi karhutla semakin besar," pungkasnya.(OL-11)
Walaupun saat ini Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetapi fenomena La Nina yang dimulai dari Juni hingga November disebut akan membawa peningkatan intensitas curah hujan tinggi
INTENSITAS serta curah hujan tinggi menyebabkan banjir melanda empat Kecamatan yang berada di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Sabtu (15/6) pukul 16.30 WITA.
PREDIKSI curah hujan dan sifat hujan bulanan menunjukkan kondisi kekeringan selama musim kemarau akan mendominasi hingga September 2024.
Berdasarkan hasil monitoring perkembangan musim kemarau 2024, sebanyak 19% dari total zona musim di Indonesia telah masuk musim kemarau.
BMKG menyebut sebagian besar wilayah di ndonesia berpotensi mengalami hujan pada Senin (13/5).
DEPUTI Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa dalam sepekan ke depan BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved