Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Massa Geruduk Polda Kalsel, Tuntut Tangkap Tambang Ilegal

Mediaindonesia.com
30/3/2022 10:14
Massa Geruduk Polda Kalsel, Tuntut Tangkap Tambang Ilegal
MASSA solidaritas Jurkani menggeruduk kantor Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), mendesak polisi segera menangkap penambang ile(dok.ist)

MASSA solidaritas Jurkani yang tergabung dalam Kelompok Pemerhati Kinerja dan Aparatur Pemerintah Parlemen (KPK-APP), menggeruduk kantor Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka mendesak agar polisi segera menangkap penambang ilegal yang menjarah konsesi PT Anzawara Satria di Tanah Bumbu.

Koordinator KPK-APP, Aliansyahmengatakan, para penambang Ilegal tersebut berani menerobos police line yang sempat dipasang Bareskrim Mabes Polri. Sementara Polda Kalsel dinilai tidak melakukan tindakan.

"Kami meminta Polda Kalsel untuk melakukan penertiban atas tambang ilegal yang menjarah Anzawara, yang sudah terpasang police line oleh Bareskrim, dan proses hukumnya telah dilimpahkan kepada Polda Kalsel," ungkap Aliansyah melalui keterangan resminya yang dikutip, Rabu (30/3).

Selain merugikan negara, kata Aliansyah, tambang ilegal juga menyebabkan kerusakan lingkungan. Sebab tidak ada pengawasan terhadap proses reklamasi lahan.

"Tambang ilegal berpotensi merugikan negara dan merusak lingkungan. Tidak ada pajak, reboisasi dan reklamasi. Jadi mohon segera ditangkap," bebernya.

Kasus tambang ilegal di Tanah Bumbu itu, telah menewaskan seoarang advokat bernama Jurkani. Pada November tahun lalu, Jurkani dianiaya hingga akhirnya tewas saat mendampingi Anzawara dalam menghadapi serbuan penambang ilegal,

Menurut Aliansyah, penambang ilegal kembali melancarkan aksinya masuk ke konsesi Anzawara tak lama setelah Jurkani meninggal.

"Belum kering kubur kerabat kami Jurkani, Anzawara kembali dijarah oleh mafia-mafia hukum. Ini pelecehan terhadap aparat penegak hukum," tegas Aliansyah. (OL-13)

baca juga: Sawit dan Karet Tetap Jadi Andalan Kalsel



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya