Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Wamentan Ajak Pemkab Bentuk Perusda Hilirisasi Produk Pertanian

Mediaindonesia.com
25/8/2021 20:54
Wamentan Ajak Pemkab Bentuk Perusda Hilirisasi Produk Pertanian
Wamentan Harvick Hasnul Qalbi (tengah) berbicara dengan petani porang di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.(Dok. Kementan)

SELURUH pemerintah daerah khususnya di tingkat kabupaten diminta untuk berani membentuk perusahan daerah (perusda) di bidang pertanian. Upaya itu penting agar hasil panen dapat diolah hingga produk hilir.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi saat melakukan Panen Raya Porang Nasional 2021 bertema Menuju Kebangkitan Ekonomi Nasional dan Swasembada Pangan Indonesia, di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (25/8).

Dalam pembentukan perusda, pemkab boleh bekerjasama dengan pihak swasta setempat dalam format kemitraan usaha. "Selain dapat mengolah produk pertanian hingga hilir juga perusda ini akan mampu menyerap tenaga kerja lokal di masa sulit ini," kata Harvick.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyambut baik gagasan Wamentan Harvick. Ia berjanji akan segera merealisasikannya agar produk porang yang menjadi 'emas hijau' di wilayahnya dapat diproses hingga hilir.

Baca juga: Cuaca Buruk Sebabkan Harga Ikan Segar Di Kupang Melonjak

"Supaya petani bisa mendapat nilai tambah dari panen porang di wilayah kami, yang saat ini bisa mencapai 250 ribu ton dari 4.000 hektare lahan yang sudah dipanen," kata bupati termuda di Indonesia ini.

Dengan rencana pembentukan perusda di kabupatennya, Nur Arifin juga berharap para petani porang di Trenggalek tidak hanya diposisikan sebagai suplier oleh pengusaha swasta yang belakangan mulai gandrung melirik potensi bisnis umbi porang.  "Kami berharap petani tidak hanya dijadikan sebagai suplier, yang hasil panennya bisa ditawar serendah-rendahnya oleh investor atau pembeli."

Karena jika petani merasa dirugikan, terang dia, mereka bisa berpindah ke pembeli atau investor lain yang dianggap bisa menguntungkan. "Sehingga saya mengarahkan agar petani porang di sini membangun kerja sama bisnis dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan."

Petani porang di Trenggalek sejak booming tanaman umbi-umbian ini di Jawa Timur, imbuhnya, sudah banyak yang berani mengajukan pinjaman ke bank untuk membeli bibit. Hal itu dilakukan karena risiko bisnis dari pertanian porang ini masih menguntungkan dan berisiko rendah.

Nur Arifin juga mengharapkan pihak Perhutani di Trenggalek mau meminjamkan lahannya seluas 100 ribu hektare untuk dimanfaatkan petani di sana sebagai perluasan lahan pertanian porang. Upaya ini bertujuan agar kapasitas produksi porang di Trenggalek semakin berkembang dan berorientasi pada ekspor, seperti yang diharapkan Kepala Negara.

Wamentan Harvick menambahkan bahwa hasil panen porang di Trenggalek yang semakin bertambah dan membaik, proses hilirisasinya sudah dapat di lakukan di pabrik porang yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada pertengahan Agustus lalu. (J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN
Berita Lainnya