Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RIBUAN pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tinkat Pertama (SLTP) se- Kota Cimahi, Jawa Barat terancam tidak naik kelas pada tahun ajaran 2020/2021. Pasalnya, banyak pelajar yang bermasalah karena belum menyetorkan nilai tugas selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, ada sekitar 520 siswa SD belum menyetorkan tugas kepada guru. Sedangkan tingkat SLTP jauh lebih banyak yakni sekitar 1.500 siswa yang belum selesai memberikan tugas yang diberikan.
"Guru-guru SD sudah mendatangi rumah siswa yang belum menyetorkan tugasnya, tapi sebagian orangtunya tidak ada dengan alasan sudah pindah tempat tinggal dan sebagainya," kata Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono, Jumat (29/1).
Bagi siswa yang belum mengumpulkan tugasnya, Dinas Pendidikan mengintruksikan para guru membuat surat keterangan yang ditandatangai pihak RT setempat.
Harjono mengungkapkan, permasalahan yang sering dihadapi para guru biasanya orang tua maupun wali tidak berada di rumah, padahal pihak sekolah sudah beberapa kali mencoba menghubungi.
Jika tidak dibereskan pada akhir semester II tahun ajaran 2020/2021, pihaknya khawatir ribuan siswa SD dan SMP tersebut tidak naik kelas karena mereka belum melengkapi nilai.
"Permasalahan ini sudah disampaikan melalui surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kalau masalah ini tidak segera dibereskan, saya takutnya mereka jadi tidak naik kelas," tuturnya.
Harjono menerangkan, dari laporan pihak sekolah, ada berbagai penyebab mengapa anak bermasalah tidak mendapatkan nilai. Dari mulai dari tingkat kehadiran selama PJJ sangat rendah, hingga ada anak yang sama sekali tidak mengisi absen.
"Bahkan, saat penilaian dan pengumpulan tugas, ada anak-anak yang melalaikan sehingga para guru tidak memberikan nilai terhadap mereka," ungkapnya.
Harjono menduga, ada berbagai faktor sehingga ribuan siswa tersebut mengalami permasalahan selama PJJ. Salah satunya, terhambat dalam mengakses teknologi. "Kalau data yang sudah masuk, kebanyakan bermasalah dengan akses internet," beber Harjono.
Alasan lainnya, anak-anak diduga tidak mempunyai pendamping ketika melaksanakan pembelajaran daring di rumah. "Bisa saja misalnya kedua orang tuanya sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu mengajar anaknya atau alasan lainnya," tandasnya.
Sejak Covid-19 mewabah, aktivitas pembelajaran di sekolah dihentikan sementara. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dialihkan secara online atau daring. Belum diketahui sampai kapan kebijakan ini berlangsung. (R-1)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
Muhammadiyah belum membentuk perusahaan baru untuk mengelola usaha tambang yang akan diberikan pemerintah.
SEKOLAH Demokrasi dan INDEF School of Political Economy merupakan momen spesial karena menggabungkan lembaga pemikir, akademisi, dan forum jurnalis di Indonesia dan Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved