Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WARGA Pulau Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, resah dengan kehadiran buaya liar. Pasalnya hewan reptil bermata melotot itu sejak sepekan terakhir sering mencul di muara setempat.
Padahal itu merupakan lokasi dermaga tempat nelayan Kepulauan Haloban menyandarkan perahu kayu sepulang melaut. Karenanya, mereka merasa terteror dengan hewan bergigi panjang tersebut.
Apalagi buaya muara yang habitatnya di tepi pantai dikenal lebih buas daripad buaya sungai. Sesuai penelusuran Media Indonesia, Jumat (27/11), buaya liar sering bermunculan pada malam hari. Ada juga terlihat berjemur saat terik matahari.
Ukuran panjang buaya liar dewasan itu sekitar empat meter. Tidak diketahui secara jelas usia hewan bermoncong dan berekor panjang tersebut.
Kepala Seksi BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Resor 18 Aceh Singkil, Sutino, mengharapkan nelayan dan warga sekitar tidak mendekati dulu lokasi yang sering didatangi buaya besar itu. Ini guna menghindari agar buaya tidak terusik yang dapat menyebabkan binatang buas itu mengamuk.
Guna menghindari konflik buaya dengan manusia, pihak BKSDA telah turun ke lokasi. Mereka telah memasang perangkap di lokasi muara setempat. Setelah tertangkap nanti buaya delepaskan ke habitatnya di lokasi lain yang jauh dari aktivitas warga.
Haloban merupakan gugusan pulau kecil di antara puluhan pulau terpencil kawasan Kecamatan Palau Banyak Barat. Kepulauan di tengah Samudera Hindia yang terpisah dengan Pulau Sumatra tetapi termasuk wilayah Kabupaten Aceh Singkil itu dikenal banyak terdapat buaya liar.
Buaya itu hidup di alur sungai kawasan hutan dekat permukiman warga kepulauan tersebut. Menurut warga, buaya di Pulau Haloban sering ditemukan berwarna-warni, misanya kuning, hijau, cokelat, dan lainnya. (OL-14)
20 finalis peserta Grand Final Photography Competition yang digelar Aneuk Muda Aceh Unggul HebatĀ
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memamerkan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Instruktur parfum bersertifikat Internasional, William Sicher Wijaya menjelaskan single note terdiri dari beberapa family yang biasa dijadikan bahan dasar dalam pembuatan parfum
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Pelaku usaha properti di Provinsi Aceh mendesak agar perbankan konvensional diizinkan kembali beroperasi di wilayah tersebut.
Puncak malam AYTM 2024, para juri menetapkan Ibnu Nusyi asal Aceh Besar untuk kategori laki-laki. Sedangkan, kategori perempuan diraih Syafira Mustaqilla asal Langsa.
SEORANG pemancing udang di aliran sungai Bukit Layang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Minggu (28/7).
SEEKOR buaya muara menyerang warga Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Buaya sepanjang 3 meter tersebut lalu ditangkap warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Sekitar pukul 20.00 WIB. Seorang nelayan bukit layang yang sedang berada tidak jauh dari lokasi korban, mendengar suara orang merintih dan terdengar suara orang tercebur ke air.
EVAKUASI dua ekor buaya di Muaro Nagari Aia Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat dilakukan dengan dramatis.
BUAYA liar bermoncong panjang atau biasa disebut senyulong ditemukan terperangkap di jaring ikan di aliran anak sungai Musi oleh warga.
tingginya kasus konflik buaya dengan manusia ini, salah satu penyebabnya karena habitat buaya yang rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved