Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMANDANGAN miris terlihat di beberapa pasar tradisional di Kota Depok. Sampah menumpuk berminggu-minggu hingga membusuk di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Depok. Bahkan sebagian dari tumpukan sampah tersebut merupakan sisa momen Lebaran 2023 lalu.
Sampah yang berminggu-minggu tidak dibersihkan di antaranya adalah sampah di pasar Kemiri Muka dan Tugu. Di pasar Kemiri Muka, Beji, ketinggian sampah hampir mencapai lima meter. Saking banyaknya, sampai berceceran memenuhi badan jalan. Baunya menyengat penciuman.
Salah seorang pengunjung di pasar Kemiri Muka, Muhammad Sapal, mengatakan tumpukan sampah itu sudah lebih tiga minggu belum diangkut dan sebagian merupakan sisa lebaran.
Baca juga: 30 Kios Pedagang di Pasar Tradisional Kemiri Muka Depok Terbakar
"Pasar kok jorok, sampah bertumpuk. Kan cuti lebaran sudah selesai pengawas kebersihan sudah kerja. Kok sampah tak dibersih-bersihkan juga, palaku pusing, " kata Sapal di Pasar Kemiri Muka, Sabtu (6/5).
Tak hanya pengunjung, pedagang juga merasakan hal serupa. Menurut salah seorang pedagang bernama Turman, tumpukan sampah di sana sudah mulai muncul sejak bulan puasa Mei lalu.
Padahal menurutnya, pedagang di pasar Kemiri Muka dikenakan retribusi sebesar Rp10 ribu per lapak setiap harinya atau Rp150 ribu setiap bulannya.
Baca juga: Petugas Kebersihan Mudik, Sampah Menggunung di Seluruh Pasar Depok
Jumlah pedagang di pasar Kemiri Muka ada sekitar 700 orang. Artinya 700 pedagang setor retribibusi Rp105 juta setiap bulannya.
“Sampah ini kan bau, belum lagi kalau ditaruh sembarang. Jadi, kami harap sampah bisa punya tempat khusus yang disediakan pemerintah,” kata Sapal.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut berasal dari rumah-rumah warga yang dibuang seenaknya di salah satu sudut pasar dekat kantor pasar. Biasanya, setiap malam jika sepi, warga dari luar pasar dengan menggunakan motor atau mobil masuk dan membuangnya.
“Banyak sampah dari warga luar pasar. Kalau hanya kami orang pasar, tidak sebanyak ini,” terangnya.
“Jadi bukan hanya di jalan ada sampah, sejumlah bangunan kios juga dipenuhi sampah. Kios-kios ini tidak di pakai karena sampah ini,” tambah Sapal.
Sapal pun meminta agar petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok bisa sesering mungkin mengangkutnya dan tidak membiarkan sampah bertumpuk.
Kelebihan Kapasitas
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok M. Ridwan mengakui sampah ini tidak terangkut oleh truk sampah karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung milik pemerintah daerah kelebihan kapasitas.
"TPA Cipayung belakangan ini sering longsor tumpukan sampah. Akibatnya, sejumlah pengunjung dan pedagang di pasar mengeluhkan aroma busuk yang menyeruak," katanya.
Ridwan menambahkan bukan pasar Tugu dan Kemiri Muka saja, pasar-pasar di tradisional lainnya juga mengalami penumpukan sampah. Mayoritas merupakan sampah basah bekas buah dan sayuran milik pedagang, sebagian lainnya lagi sampah rumah tangga.
"Tinggi sampah di TPA Cipayung kini mencapai 30 meter dari permukaan jalan sehingga sering terjadi insiden longsor. Padahal produksi sampah melebihi 1.200 ton per hari," akunya.
(Z-9)
upaya mendorong pasar rakyat yang higienis didasari kunjungan yang perlu ditingkatkan
Meskipun harga resmi telah ditetapkan, beberapa pedagang di pasar tradisional Jakarta Barat terus menjual Minyakita di atas HET, dengan harga mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000.
Di Pasar Cikurubuk sudah banyak pedagang yang mengeluhkan sepinya pengunjung
Telur ayam kampung yang sempat turun juga naik lagi, yaitu dari Rp60 ribu menjadi Rp66 ribu per kilogram. Demikian pula harga kol atau kubis naik menjadi Rp12 ribu dari Rp10 ribu per kilogramnya.
Harga bahan pokok setelah Idul Adha masih tinggi di sejumlah pasar belum adanya penurunan terjadi pada beras kualitas medium dijual Rp13.500 per kg dan premium menjadi Rp 15 ribu per kg.
HARGA kebutuhan pokok setiap pasar tradisional Tasikmalaya merangkak naik terutamanya terjadi pada bawang merah, telur, cabai merah, daging ayam potong dan sayuran
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Nama Meita Irianti mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah muncul dugaan bahwa ia melakukan penganiayaan
KPAI meminta UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Depok segera memberikan pendampingan psikologis kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved